LIWA, WAKTUINDONESIA – Badan Anggaran (Banang) DPRD Kabupaten Lampung Barat (Lambar) mengelar rapat kerja dengan Tim Anggaran Pemkab Lambar terkait pembahasan Perubahan APBD 2020, Senin (21/9/2020).
Rapat kerja digelar di ruang Maghgasana DPRD dipimpin Ketua Banang, Edi Novial dan dihadiri pula oleh Direktur RSU Alimudin Umar, Widyatmoko Kurniawan.
Edi Novial menyampaikan harapan Komisi III agar membeli Test Cepat Molekuler (TCM).
Diketahui TCM merupakan satu dari tiga metode yang digunakan untuk memeriksa kondisi pasien positif Covid-19. Dua metode lain, yakni rapid tes yang menggunakan sampel darah. Kemudian pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) yang menggunakan cairan dari saluran pernapasan bawah yang dikumpulkan dengan menyeka hidung dan tenggorokan.
“Komisi III berharap supaya ada pemblian alat TCM. Informasi yang kami dapat, kurang dari satu jam sudah terdeteksi karna 95% lebih cepat, selain itu juga kita ingin membeli oksigen konsentrator porteble,” jelasnya.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengutarakan efesiensi waktu dan biaya operasional menjadi pertimbangan pembelian salah satu alat test deteksi Virus SARS-CoV-2 tersebut.
“Begitu masyarakat kita yang rapid dia reaktif lalu dilanjutkan dengan swab dan dikirim ke RS luar Lambar hasilnya baru diketahui setelah beberpapa hari. Selain memakan waktu, juga biaya oprasional,” tambah ketua DPRD Lambar dua periode itu.
Diketahui, jenis TCM sebelumnya untuk mendiagnosis penyakit tuberkulosis (TB) dengan berdasarkan pemeriksaan molekuler.
Pada kasus pemeriksaan COVID-19, TCM menggunakan dahak dengan amplifikasi asam nukleat berbasis cartridge.
Koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 diidentifikasi pada RNA-nya yang menggunakan cartridge khusus.
Hasil TCM tergolong cukup cepat, hasilnya bisa diketahui dalam waktu kurang lebih dua jam.
(wyd/bbs/WII)