GEDONGTATATAN, WAKTUINDONESIA – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bersama Dinas Kesehatan Pesawaran melakukan rapid test massal terhadap ribuan Panitia Pengawas TPS, tujuh orang dinyatakan reaktif.
Hal itu dikatakan Anggota Bawaslu Divisi Sumber Daya Manusia dan Organisasi Ali Nurdin, dari 1003 Pengawas TPS yang mengikuti rapid test di 13 puskesmas yang ada di 11 kecamatan, tujuh dinyatakan reaktif dan sedang melakukan isolasi mandiri.
“Untuk jumlah keseluruhan pengawas TPS kita itu ada sekitar 1021 orang, namun 18 orang berhalangan hadir, jadi kita baru melakukan rapid kepada 1003 orang, dan hasilnya 7 orang reaktif,” kata Ali, Senin (30/11).
Dia mengatakan, bagi 18 orang yang berhalangan hadir, pihak Bawaslu akan melakukan penjadwalan ulang untuk pelaksanaan rapid test kembali.
“Kita jadwalkan sebelum tanggal 1 Desember sih, karena inikan sudah mepet waktunya ya,” pungkasnya.
Sedangkan, lanjutnya, untuk tujuh orang yang reaktif pihaknya akan melakukan koordinasi kepada pihak Tim Gugus Tugas Pesawaran untuk memastikan langkah apa yang akan diambil kedepan.
“Kita sudah melaporkan ke Bawaslu Provinsi Lampung, dan mereka menganjurkan agar kita berkoordinasi ke Satgas Covid-19 yang ada di kabupaten, langkah apa yang akan diambil, apakah akan dilakukan swab atau seperti apa,” ujarnya.
Menurut Ali, sampai dengan mendekati hari H kondisi pengawas yang reaktif masih belum stabil, pihak Bawaslu telah menyurati PPK agar melakukan pleno untuk pergantian Pengawas TPS.
“Harus diganti, karena kita mengejar pelaksanaan Pilkada ini berjalan dengan lancar namun keselamatan masyarakat juga menjadi prioritas utama yang harus kita perhatikan, sehingga masyarakat tidak merasa khawatir ketika datang ke TPS,” tutupnya. (Apr/Rob/WII)