LIWA, WAKTUINDONESIA – Bertepatan dengan ASEAN Dengue Day (ADD) atau Hari Demam Berdarah Asean yang diperingati setiap 15 Juni disetiap tahunnya, Dinkes Lambar ajak masyarakat budayakan 3 M Plus, mengingat penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti merupakan penyakit serius yang mengancam keselamatan jiwa.
Pernyataan diatas disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian penyakit Ira Permata Sari, saat dihubungi Waktuindonesia.id melalui sambungan telphon, Selasa (15/6/21) sore.
“Iya, 15 Juni merupakan hari demam berdarah asean yang selalu diperingati setiap tahunnya,” begitu ditandaskan Ira mewakili Kadiskes Widyatmoko Kurniawan, Selasa (15/6).
Dirinya mengajak, agar momentum hari demam berdarah asean tersebut sebagai alarm untuk selalu melakukan budaya menutup, menguras dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air atau yang biasa disebut 3 M oleh instansi terkait.
“Tidak ada kegiatan khusus yang berkaitan dengan hari demam berdarah hari ini, melainkan mengingatkan kembali dan mengajak masyarakat untuk membudayakan 3 M Plus atau tambahan melalui Twibbon saja,” tambah kabid hijaber itu.
Adapun tambahan 3 M yang dijelaskan Ira ialah seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur.
“Dan memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk,” papar Ira.
“Walau sekarang bukan musim penghujan, kita semua harus waspada bukankah mencegah lebih baik dari pada mengobati,” pungkasnya.
(erw/WII)