MESUJI WII – Miris, sejak berdiri pada tahun 2016 sampai saat ini 2020 kompleks sekolah terpadu, di Desa Mukti Karya Kecamatan Pancajaya Kabupaten Mesuji, Lampung, belum ditunjang dengan listrik PLN.
Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mesuji sampai saat ini belum bisa memastikan kapan listrik bisa dialirkan ke sekolah tersebut.
“Kami belum bisa memberikan kepastiannya kapan bisa direalisasikan, namun upaya-upaya permohonan tetap selalu kami sampaikan. Kami berharap semoga di tahun depan bisa direalisasikan,” ungkap Padmoko Hadi selaku Plt Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten mesuji.
Sampai saat ini pihaknya mengaku masih terus berusaha agar sekolah ini sederajat dengan sekolah-sekolah lainnya di Kabupaten Mesuji.
Sebab, menurut dia, saat ini listrik sudah menjadi kebutuhan primer untuk melayani kebutuhan masyarakat.
Tetapi, kata dia, untuk merealisasikan kebutuhan tersebut bagi unit pelayanan di tingkat teknis, tentu memiliki keterbatasan.
“Di tingkat pendidikan kami berupaya secara maksimal untuk melayani pendidikan yang optimal, agar dapat sederajat dengan sekolah-sekolah yang lainya,” ungkapnya.
Moko menambahkan, dalam upaya menyetarakan mutu pendidikan dihadapkan dengan keterbatasan sarana listrik.
“Kami meminta agar disampaikan permohonan kepada pihak terkait melalui pemerintah daerah,” tambahnya kepada Waktuindonesia.id, Selasa (18/08/2020).
Sementara itu Yulius Setiawan selaku kepala sekolah SMPN 20 Mesuji yang berada di komplek sekolah terpadu itu mengungkapkan, sejak berdirinya sekolah tersebut hingga saat ini belum ditunjang dengan fasilitas aliran daya listrik.
Selama ini, diakui jika para dewan guru terkendala untuk menghidupkan lampu serta peralatan elektronik yang digunakan untuk keperluan sekolah.
“Di zaman sekarang ini listrik menjadi kebutuhan masyarakat luas, termasuk juga di dunia pendidikan. Jadi kegiatan di sekolah sekecil apa pun harus dibantu dengan listrik, untuk menyampaikan materi agar lebih baik salah satunya IT (informasi teknologi) data komputer,” sambungnya.
Ia tak memungkiri jika selama ini kegiatan belajar mengajar di sekolah yang dipimpinnya tidak berlangsung optimal.
Karena dukungan sarana dan prasarana serta guru yang mengajar di sekolah tersebut, sebetulnya harus bisa mengoperasikan IT untuk keberlangsungan proses belajar mengajar.
“Mutu sekolah yang baik harus didukung dengan sarana prasarana yang baik dan guru-guru harus bisa mengoprasionalkan informasi teknologi. Saya berharap kepada instansi terkait serta pemerintah daerah, semoga persoalan tersebut agar bisa secepatnya diatasi,” harapanya. (fan)