LIWA, WAKTUINDONESIA – Seorang warga Lingkungan Suka Makmur II Kelurahan Waymengaku Kecamatan Balikbukit, Lampung Barat (Lambar) Tawinem menderita stroke sejak setahun lalu.
Saat Waktuindonesia.id menyambanginya, Rabu (16/9/2020), Tawinem tampak tengah berbaring di tempat tidurnya.
Ia mengaku sempat brobat di awal ia menderita stroke.
Namun kini tak lagi, lantaran terbentur biaya, kondisi ekonomi memaksa ia hanya bisa pasrah.
Meski ia berdomisili tak jauh dari kompleks perkantoran pemkab, ia mengaku belum pernah menerima bantuan.
Dia juga menyebut sempat kerja sebagai petugas kebersihan dibawah pegadaan Bagian Umum Setkab Lambar. Tak sebentar, 15 tahun .
Namun saat ia terbaring sakit, belum ada seorang pun dari bagian umum yang menjenguknya.
“Selama menderita belum pernah tersentuh bantuan apapun jika mau berobatpun berobat dengan biaya sendri,” keluhnya.
“Dulu pernah kerja bersih-bersih di pemda ya kurang lebih 15 tahun. Tapi setelah sakit ini cuma bapaknya saja yang kerja itu juga cuma tani. Jangankan mau bantuan ditengok dinas kebersihan saja tidak, bahkan upah saya selama sebulan belum juga dikasih hingga sekarang,” jelasnya.
Pengobatanpun tidak bisa dilanjutkan akibat tidak ada biaya. Karena sang suami hanya bekerja sebagai tani itu pun bukan di kebun sendiri melainkan tanah milik pemkab.
“Dulu sempat berobat tapi sekarng sudah tidak bisa lagi karena kendala biaya suami juga cuma kerja tani itupun tanah yang dikelola milik pemkab,” tutupnya.
Laporan: Wahyudi, WII