BATUBRAK, WAKTUINDONESIA – Tradisi Ziarah Kubur pada masyarakat Paksi Pak Sekala Bekhak Paksi Buay Bejalan Diway, Pekon Kembahang Kecamatan Batu Brak, Lampung Barat (Lambar) merupakan sebuah tradisi lama yang terus berlangsung dan dilestarikan dalam setiap lintas generasi dan bertahan hingga saat ini.
Ziarah Kubur tetap dilestarikan dengan memasukkan unsur-unsur keislaman dan merubah objek sandaran para penziarah yang hanya ditujukan kepada Allah SWT, melalui perantara yang diziarahi.
Hal tersebut disampaikan Pemapah Dalom Paksi Bejalan Diway Raja Junjungan Paksi Yudhistira Puspa Negara saat diminta tanggapannya atas kunjungan kelompok pengajian arafah dari Bandar Lampung yang melakukan ziarah ke makam Syekh H al Bahudin di Pekon Negri Ratu Kecamatan Balik Bukit Lampung Barat 24-01.
“Selain merupakan tradisi, ziarah kubur juga merupakan salah satu wisata reliji yang dilestarikan paksi Buay Bejalan Diway disamping wista alam dan wisata budaya,” terang Atin Yudi (sapaan akrab Yudhistira Puspa Negara).
Atin Yudi menjelaskan kedatangan kelompok pengajian Arafah yang tidak teragenda tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan, sesuai dengan intruksi dan anjuran pemerintah. Selain berziarah kemakam Syekh Hi. Al Bahudin para peziarah juga berkunjung ke Gedung Dalom Paksi Bejalan Diway di Puncak Dalom pekon itu.
“Mengingat saat ini masih dalam masa pandemi covid-19 maka kita tidak menggelar pertemuan seperti biasa. kita sudah menghimbau untuk sementra kita tidak bisa menerima kunjungan wistawan baik yang mau berwisata alam, budaya mapun ziarah. Namun karna kedatangan mereka tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, secara etika tidak elok jika kita tolak, untuk itu kita izinkan ziarah makam namun dengan menerapkan protokol kesehatan ketat,” ujar Atin Yudi.
Syekh Hi. Al Bahudin sendiri kata atin Yudi merupakan adik kandung dari Pangeran Puspa Negra yang merupakan keturunan ke 16 dari umpu buay Bejalan Diway Sekala Bekhak.
“Syekh Hi. Al Bahudin merupakan keturunan asli dari paksi bejalan diway yang dimakamkan di negri ratu. Pada masanya beliau memang cukup dikenal sebagai tokoh ulama yang gigih mensiarkan agama islam, sehingga tidak heran namanya cukup dikenal dan masih dikenang hingga saat ini,” tutup Atin Yudi.
(esa/WII)