BALIKBUKT, WAKTUINDONESIA – Sejumlah mahasiswa Universitas Lampung (Unila) kenalkan produk bahan cuci tangan dan parabotan yang merupakan implementasi Program Kerja (Progja) kepada masyarakat di Balai Kelurahan Waymengaku, Balikbukit, Lampung Barat (Lambar), Kamis (11/2/21).
Hal itu dikatakan Lurah Waymengaku Edwar kepada waktuindonesia.id, pagi ini.
Menurutnya kegiatan tersebut merupakan salah satu kegiatan mahasiswa yang dicanangkan guna menerapkan program masing-masing kelompok KKN yang tersebar di beberapa daerah.
“Adik mahasiswa ini merupakan warga Kelurahan Waymengaku dan Pasarliwa yang memang sedang menjalani studi, namun saat masih dalam situasi pandemi sehingga aktivitas perkuliahan pun secara daring dan KKN pun di kampung halaman masing-masing,” terangnya.
Lanjut Edwar, selain menjalankan KKN sebagai perwujudan tri darma perguruan tinggi kegiatan tersebut juga sebagai upaya mendukung pemerintah memberantas penyebaran covid-19.
“Kami apresiasi inisiasi adik-adik ini yang mempunyai produk inovatif berupa bahan cuci tangan dan parabotan rumah tangga, progja mereka tidak monoton sebagaimana KKN yang telah berlalu,” bebernya.
Tampak hadir pada acara sosilisasi produk mahasiswa tersebut yakni Bhabinkamtibmas, Bhabinsa dan beberapa kepala Lingkungan (Kaling) kelurahan setempat dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan (Prokes).
Sementara itu kordinator KKN Kelurahan Way Mengaku Rizky Akbar, mengatakan sosialiasasi bersama ke-4 mahasiswa lainnya merupakan penerapan Progja dan sosialisasi produk Prokes Ekonomis oleh kelompoknya.
“Kami bersama sahabat lain hari ini mensosalisasikan kepada masyarakat akan pentingnya prokes, selain itu kita juga mengedukasi bahwa cairan cuci tangan dan parabotan bisa dihasilkan dengan biaya terjangkau, kita menawarkan kepada masyarakat bahwa dengan bermodalkan Rp90 ribu bisa menghasilkan 16 liter cairan cuci tangan, jadi perliter hanya butuh Rp5.625 saja, jadi memang ekonomis sekali mas,” pungkasnya.
(erw/WII)