Foto kolase rusun ASN di Pesibar dan Mardiansyah. Istimewa
KRUI, WAKTUINDONESIA – Pembangunan rumah susun (rusun) Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pekon Wayredak Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), terhenti sejak April lalu disebabkan pandemi Covid-19 yang tak kunjung mereda.
Kabid Perumahan, Mardiansyah, mendampingi Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Pesibar, Armand Achyuni, saat dikonfirmasi, Selasa (10/8), mengatakan bahwa pembangunan rusun yang diperuntukkan terhadap para ASN yang bekerja di lingkungan Pemkab Pesibar itu hingga kini belum bisa dirampungkan.
“Pandemi Covid-19 yang masih terus mewabah menjadi penyebab utama terhentinya pembangunan rusun tersebut,” ungkap Mardian.
Menurutnya, pembangunan rusun yang merupakan program Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR) melalui Dirjen. Perumahan yang menelan dana sebesar Rp19,7 Miliar Tahun Anggaran 2020-2021 itu, dengan rekanan pelaksananya PT. Anggadita Teguh Putra, baru akan dilanjutkan Agustus ini.
“Hasil koordinasi dengan pemerintah pusat, pembangunannya yang tinggal 10 persen lagi beserta meubelairnya akan dilanjutkan bulan ini,” terangnya.
Kendati begitu, rusun sejumlah 42 unit itu disambut antusias oleh para ASN. Pasalnya minat para ASN untuk bisa menghuni rusun dimaksud sangat terlihat dengan banyaknya ASN yang sudah mendaftarkan diri.
“ASN yang akan menghuni rusun itu nantinya adalah ASN dengan Golongan II dan III. Akan tetapi jumlah yang sudah mendaftarkan diri sudah cukup banyak yakni mencapai 300 lebih. Sedangkan unitnya hanya sebanyak 42 unit,” papar Mardian.
“Menyikapi hal itu nanti akan kita rapatkan lagi terkait kategori yang akan menghuni rusun tersebut,” imbuhnya.
Ia menandaskan, pihaknya sendiri menargetkan pembangunan rusun ASN itu bisa selesai hingga akhir tahun ini. “Sehingga diawal 2022 nanti sudah bisa ditempati oleh para ASN,” pungkasnya.
(ers/WII)