LIWA, WAKTUINDONESIA – Dinas Perhubungan (Dishub) Lampung Barat (Lambar) himbau penyedia jasa angkutan travel agar tidak mengubah tarif yang telah disepakati, yakni sebesar Rp100 ribu rute Bandar Lampung-Liwa maupun sebaliknya.
Hal tersebut lantaran beberapa waktu lalu tarif angkutan travel diduga meresahkan dan menimbulkan simpang siur di tengah masyarakat.
Kepala Bidang Angkutan, Tamrin, mengungkapkan ikhwal tarif yang beredar dengan angka variatif.
“Ada yang Rp130 ribu bahkan ada ada yang mencapai Rp150 ribu ,” jelasnya mendampingi Kadishub, Raswan, saat dihubungi telpon seluler, Kamis, 16 Desember 2021.
Merujuk penomena tersebut pihaknya menerbitkan himbauan dengan nomor 551/321/III.17/2021 perihal Penormalan Kembali Tarif Angkutan Travel (AJDP) Liwa – Bandar Lampung.
Selain itu, Tamrin pun menyebut, tarif travel yang dikeluhkan khususnya bagi penyedia jasa non loket, alasannya karena bahan bakar jenis premium ditiadakan sehingga mengharuskan penggunaan BBM jenis pertalit maupun pertamax dijadikan opsi.
Dengan demikian, diduga para penyedia jasa travel menilai modal berupa BBM tidak menghasilkan keuntungan sehingga menaikan tarif diduga menjadi solusi.
“Enggak ada itu surat edarannya penaikan, enggak ada alasan travel menaikan tarif,” tegas Tamrin.
Lanjutnya, apabila himbauan yang telah disebarluaskan tidak diindahkan pihaknya akan menempuh tindakan tegas. Soalnya kata dia, Dishub Lambar telah berkordinasi dengan pihak Satlantas Polres LB.
“Sifatnya kita beri himbauan terlebih dahulu agar tarif kembali dinormalkan,” terangnya.
Menanggapi hal tersebut, salah satu pengelola loket jasa travel CV. Sepulang di kelurahan Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, Meta, membenarkan pihaknya telah menerima surat himbauan dimaksud.
Dirinya mengatakan, travel yang terdaftar pada penyedia jasa dengan rute Liwa – Bandar Lampung tetap normal sejak beberapa waktu lalu dalam memberlakukan tarif.
“Kalo kami di loket tidak pernah ada kenaikan sejak awal tetap di angka seratus, karena kan belum ada edaran dari Dishub Lambar,” ujarnya.
Kendati begitu, dirinya mengungkapkan alasan penyedia travel non loket menaikan tarif.
“Karena kan sekarang premium udah enggak ada, pertalit dan pertamax di Liwa juga sering kosong karena banyak yang ngecor, sehingga mungkin itu alasannya,” pungkas Meta.
(WII)