“Kami menerapkan protokol kesehatan, selain pengunjung wajib memakai masker dan menjaga jarak. Buku yang kami bawa pun tidak berbentuk buku. Pengunjung cukup memillih judul buku yang telah kami cetak di x-banner dan memindai barcode memakai gawai masing-masing,” jelas Drs. Junaidi Jamsari, M.M., Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kemitraan Tim GLD Kabupaten Lampung Barat.
Junaidi juga menyampaikan bahwa Literasi Digital disaat terjadinya wabah saat ini sangat membantu para penikmat buku. Ketika perpustakaan daerah, perpustakaan sekolah, perpustakaan pekon, dan lamban-lamban baca ditutup sementara. Untuk diketahui, Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, ditempat yang sama Ahmadi, S.H. selaku pegiat Komunitas Literasi Liwa mengajak masyarakat agar tetap rutin membaca buku di rumah ataupun di lapak baca digital.
“Kita akan hadir kembali 2 minggu yang akan datang, tentunya masih dengan konsep digital seperti ini,” ucap Ahmadi.
Lapak Baca Liwa sebelumnya diadakan rutin setiap dua minggu sekali. Namun terhenti akibat wabah Corona. Giat kali ini Komunitas Literasi Liwa, didukung oleh Tim GLD Kabupaten Lampung Barat bekerja sama dengan RSIA Bunda Liwa dan Penerbit Buku Erlangga. (rls/wii)