KRUI, WII-Bupati Pesisir Barat (Pesibar), Agus Istiqlal, meresmikan Musholla Nurul Hilal Pekon Penggawalima Tengah Kecamatan Karyapenggawa, Selasa (28/7).
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemkab Pesibar, Sai Batin Marga Bandar, peratin se-Karyapenggawa, dan masyarakat Pekon Penggawalima Tengah.
Mewakili masyarakat setempat, Hendrik Gunawan, menceritakan asal mula sebelum dibangunnya Musholla Nurul Hilal yang berdekatan dengan muara Sungai Waylaai. Menurut Hendrik, pada Tahun 2018 lalu muara sungai tersebut mengalami abrasi yang cukup parah.
“Menyikapi itu, masyarakat langsung mengusulkan ke Pemkab Pesibar, karena dikhawatirkan akan menimbulkan banyak kerugian seperti tergerusnya area persawahan, dan Tempat Pemakaman Umum (TPU), dimana pada saat itu langsung direspon Bupati Pesibar,” tutur Hendrik.
Dijelaskan Hendrik, respon tersebut dibuktikan dengan langsung dilakukan pemasangan beronjong disepanjang titik yang mengalami abrasi.
“Dan saat ini sungai tersebut sudah aman dari ancaman abrasi,” terangnya.
Tidak hanya itu, respon baik Bupati juga ditunjukkan dengan dilakukannya pembangunan taman dan dipasangnya paping blok disekitar area TPU yang merupakan lokasi masyarakat melakukan ziarah dan kegiatan berdoa dan makan bersama ketika peringatan hari raya yang biasa disebut masyarakat Pesibar dengan Ngejalang Kubur. Bahkan saat ini sudah terlihat berdiri kokoh bangunan Musholla Nurul Hidayah. “Karenanya atasnama masyarakat Pekon Penggawalima Tengah kami sangat berterima kasih, semoga upaya Pemkab Pesibar untuk terus meningkatkan pembangunan di Pesibar bisa terwujud,” pungkasnya.
Sementara itu Bupati, Agus Istiqlal, mengatakan bahwa pembangunan yang disuguhkan tersebut bertujuan agar area persawahan masyarakat tidak lagi terancam oleh abrasi, serta masyarakat bisa melakukan aktivitas Ngejalang Kubur dengan baik,” kata Bupati.
Bupati juga berpesan agar keberadaan musholla tersebut bisa dimanfaatkan dan dirawat dengan baik. “Jadikan musholla ini sebagai tempat mengaji. Dengan begitu, keberadaannya (musholla) tidak sia-sia,” pintanya. (ers)
