Duh, Musim Hujan di Nias Barat! Petani tak bisa Beraktivitas, Harga Karet Anjlok hingga Sawah Diterjang Banjir

  • Bagikan

NIASBARAT, WII – Petani karet dan sawah di Nias Barat, Provinsi Sumatera Utara, mengeluh lantaran tak bisa beraktivitas dampak tingginya intensitas hujan sebulan terakhir, utamanya petani karet dan sawah.

Selain tak bisa menyadap, harga karet juga dikhabarkan anjlok. Sementara sawah petani yang siap panen diterjang luapan air Sungai Na’ai.

Demikian keluhan yang dismapaikan Warga Desa Orahili, Kecamatan Sirombu Kabupaten Nias Barat, Emanuel Daeli, Selasa (29/07/2020).

Emanuel Daeli mengatakan musim hujan seperti ini merupakan masa tersulit bagi petani. Sebab di samping tidak bisa menyadap, harga karet pun masih belum normal, hanya duangka Rp4 ribu – Rp5 ribu per Kg. Belum lagi masalah hasil panen. Sebab, saat tak hujan saja hanya 15 kg saja.

“Pendapatan petani kontras dengan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi, harga melambung tinggi. Belum lagi kebituhan lain, seperti biaya anak sekolah.”

Demikian pula petani lahan basah, persawahan.

Warga Desa Lasarabagawu, Kecamatan Mandehe Barat Kabupaten Nias Barat, Oktober Gulo, juga menyampaikan kesulitan saat musim hujan, khususnya di Kepulauan Nias mayoritas pekerjaannya yang menyadap karet dan bersawah.

“Khususnya di desa saya, sekarang sebagian sedang melakukan kegiatan panen akan tetapi air sungai meluap sehingga sawah kami tidak bisa melakukan aktivitasnya sehingga sawah kami tidak bisa dipanen lagi akibat musim hujan seperti ini,” ujarnya.

Sementara, Ketua Kelompok Tani Mude Sahabat di Desa Tigaserangkai Kecamatan Lahomi, Nias Barat, Fenda Daeli.

“Saat musim hujan para petani sangat mengeluh karena sawah yang berlokasi dekat sungai Na’ai, banyak gagal panen diakibatkan banjir,” katanya.

Tokoh masyarakat Nias Barat, Ben Hia, pemerintah pusat dan provinsi memberikan solusi terbaik untuk para petani karet dan sawah dalam memenuhi kebutuhan keluarga pada musim hujan ini,” harapnya Ben Hia.

BACA JUGA:  Diguyur Dana Jumbo! 7 KWT di Mesuji Terima Bantuan Rp385 Juta

Laporan: Sedarius Gula, Nias Barat

  • Bagikan