WAYKANAN, WII – Pandemi corona berdampak ke segala sendi kehidupan, tak terkecuali dunia pendidikan.
Di tengah krisis kesehatan global itu, siswa harus belajar secara virtual.
Kendala sinyal provider ternyata menjadi tantangan utama belajar online.
Siswa bahkan harus rela mencari spot yang dijangkau sinyal, bahkan hingga dataran yang lebih tinggi. Seperti yang terjadi di daerah perbukitan Gunung Remas, Kampung Bandaragung Kecamatan Banjit, Waykanan, Lampung.
Secara tak segaja, wartawan Waktuindonesia.id memergoki dua siswa yang membuka buku dan ponsel pintarnya di pinggir jalan, ini dialami Vina, siswi yang tinggal di Kampung Bandaragung, Rabu (29/07/20).
Tim jurnalis Waktuindonesia.id sempat berbincang terkait belajar mereka di pinggir jalan itu dan tergolong lokasi dataran tinggi.
“Kami di sini lagi ngerjain tugas om, karena di tempat ini sinyalnya yang ada,” ungkapnya.
Proses belajar daring di kampung tersebut kurang maksimal lantaran jaringan provider cukup sukar ditangkap ponsel pintarnya.
Kondisi yang kontras dengan perkotaan yang akses internet mungkin tidak terlalu jadi hambatan.
“Kami harus harus mencari sinyal di tempat tertentu untuk mengerjakan tugas,” tandasnya.
(roy/wii)
