LIWA, WII – Sekretaris Daerah (Sekda) Lampung Barat (Lambar) Akmal Abdul Nasir menegaskan, memutus rantai penyebaran corona menjadi tanggungjawab semua pihak.
Karenanya, ia mengimbau seluruh masyarakat untuk bersama-sama berperan serta dalam penanganan corona virus dissaese 2019 (covid-19).
Hal itu ia katakan berkaitan dengan diberlakukannya kebijakan sekolah tatap muka yang bakal diberlakukan di kabupaten itu mulai 24 Agustus nanti.
Menghadapi hal itu, semua pihak, baik orang tua, sekolah, pemerintah dan komite harus berperan memutus rantai penyebaran virus penyebab krisis global itu.
Sebab, untuk mengatasi krisis kesehatan yang terjadi saat ini tidak dapat hanya mengandalkan satu upaya dari satu pihak saja. Dalam arti tergantungan dengan pemerintah. Melainkan untuk mengatasi itu semua, seluruh elemen masyarakat harus berperan serta didalamnya.
Terlebih, dalam waktu dekat Pemkab Lambar akan segera memberlakukan kembali kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka bagi siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) pada bulan ini.
Dimana, peran serta orang tua dan lingkungan sangat berpengaruh. Dengan itu diharapkannya kerjasma dalam menjalankan protokol kesehatan. Baik dari orang tua siswa, masyarakat sekitar sekolah dan pemangku kebijakan lainnya.
“Bagi orang tua, ikut serta menjaga dan mengawasi anaknya untuk selalu menerapkan protokol kesehatan baik dirumah dan sekolah. Menjadi contoh panutan kepada anak dalam penerapan protokol kesehatan sehari-hari. Bila mengantar atau menjemput selalu tekankan keanak akan kedisiplinan protokol kesehatan. Jangan mentang-mentang sekolah sudah aktif kembali semua ditumpukan kepada pihak sekolah. Itu yang tidak jadi,” kata Akmal sat ditemui diruang kerjanya, Kamis (13/08/20).
Dikatakan Akmal, semua akan berjalan dengan baik-baik saja bila itu semua dapat dijalankan bersama.
“Kita (Pemerintah Red) tidak bisa jalan sendiri untuk melawan pandemi ini, melaikan diperlukannya kekompakan dari seluruh kalangan masyarakat. Saling menjaga dan peduli untuk menjalankan protokol kesehatan bersama-sama,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat (Lambar) akan segera membuka kembali kegaiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka bagi sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) diwilayah setempat.
Hal ini, menindaklanjuti kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tentang diperbolehkannya KBM diwilayah yang masuk kategori zona kuning corona virus dissaesa 2019 (covid-19).
Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum dan Penilaian di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lambar, Suryadi saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (12/08/20) mengatakan, pihaknya telah siap menerapkan kembali KBM tingkat SD dan SMP seperti sedia kala. Dimana, dengan adanya pendemi covid-19 sistem KBM sempat beralih online atau daring.
Menurutnya, pihaknya saat ini tengah mengkaji untuk pelaksanaan KBM tatap muka. Dimana, untuk melaksanakan KBM tatap muka terdapat persayaratan yang hatus dipenuhi.
“Sejauh ini Disdik dalam persiapan pelaksanaan, mengingat KBM tatap muka ini harus melampirkan surat dari Gugus Tugas Covid-19,” katanya.
Dikatakannya, pihaknya memberikan batas waktu sampai tanggal 14 Agustus kepada sekolah untuk melengkapi segala persyaratan untuk melakukan KBM tatap muka.
“Sebagai syarat untuk penebitan surat dari Gugus Tugas, kamipun memberikan batas waktu kepada sekolah hingga 14 agustus ini untuk melampirkan surat kesanggupan yang turut melampirkan bukti pendukung protokol kesehatan dari pihak sekolah,” katanya lagi.
Adapun pelaksanaan KBM tatap muka di era new normal ini rencananya akan dimulai tanggal 24 Agustus mendatang. Hal ini, sesuai dengan kebijakan dari Mendikbud melalui Dinas pendidikan Provinsi Lampung.
Namun, pada pelaksanaan KBM tatap muka yang akan segera dilaksanakan tentu ada perbedaan dari sebelumnya. Dimana, pada pelaksanaannya akan ada batasan maksimal siswa dalam menerapkan KBM. Yakni, hanya diperbolehkan melakukan aktifitas KBM sebanyak 18 siswa perkelas dengan durasi 2,5 jam perhari.
“Jadi nantinya akan diberlakukan shift berdasarkan jumlah peserta didik dimasing-masing sekolah, mengingat jumlah siswa di Lambar tidak sama,” terangnya. (WII)