Meski Proyek Pagar Dishub Tampak Compang-Camping, Tapi Mulus Serah Terima

  • Bagikan

LIWA, WAKTUINDONESIA
Proyek pembangunan pagar di Dinas Perhubungan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) tampak tak rapi alias ‘compang-camping’ dan terkesen dikerjakan asal jadi oleh pihak rekanan.

Meski begitu, pihak Dishub menerima. Itu terbukti serah terima usai dilakukan sekitar dua bulan lalu.

Sebab, pekerjaan yang belum lama rampung ini diduga tidak memperhatikan kualitas bangunan.

Pasalnya, kondisi pagar sangat memprihatinkan, bangunan pagar terlihat compang-camping akibat pengerjaan yang tidak sesuai ketentuan.

Dari pantauan waktuindonesia.id di lapangan, kondisi tembok pagar tampak tidak rata karena pengerjaan pemelesteran maupun pengacian terkesan asal jadi. Sehingga bentuk tembok bergelombang dan berongga yang tidak terisi baik plesteran dan acian semen.

Alhasil, kondisi penampilan pagar terlihat bergelombang dan tidak berbentuk rapi meski baru hitungan bulan selesai pengerjaannya.

Namun anehnya, walapun dari kasat mata mutu dari bangunan pagar patut dipertanyakan, Dinas Perhubungan Lambar tetap menerima bangunan tersebut.

Dimana serah terima pekerjaan dari pihak rekanan ke dinas telah selasai dilakukan pada Bulan Juni lalu.

Kabid Lalu Lintas di Dinas Perhubungan Lambar, Usman A Rani saat ditemui d iruang kerjanya membenarkan bahwa pihaknya merupakan pejabat pembuat komitmen (PPK) selaku penanggung jawab dari kegiatan tersebut.  Meski dirinya menampik sejatinya kegiatan itu bukanlah kegiatan di bidangnya.

Bahkan, Usman mengatakan dirinya terpaksa menjabat jabatan tersebut karena tidak adanya ASN di dinas itu yang telah lulus atau memiliki sertifikasi menjabat sebagai PPK.

“Inikan terpaksa, mau gak mau menjadi PPK ini, karena tidak ada yang memiliki sertifikasi,” ucapnya.

Terkait proyek pagar, Usman mengatakan, Dinas Perhubungan Lambar menggelontorkan anggaran Rp151 Juta yang bersumber dari APBD tahun 2020. Dimana dalam pengerjaannya dilakukan oleh Cv. Kaifataro sebagai rekanan.

BACA JUGA:  Cerita Kang Ade: Penjual Bendera dari Garut di Trotoar, 14 kali Agustus ke Liwa Berjualan Titik yang Sama

Pekerjaan itu pun telah diklaim selesai setelah dilakukan serah terima dua bulan lalu.

“Sudah selesai, serah terima dua bulan yang lalu, pada bulan Juni,” katanya.

Saat ditanya mengenai hasil pekerjaan apakah telah sesuai dengan rencana anggara biaya (RAB) pihaknya berkilah sepenuhnya telah diserahkan oleh pihak konsultan.

“Kita kan punya konsultan yang mahir, yang ngeliat-ngeliat itu dan menghitung,” katanya.

Selaku PPK, dirinya menilai kegiatan tersebut telah berjalan dengan baik. Begitu juga dengan bangunan pagar yang telah dikerjakan, kondisinya diniai telah memenuhi ketentuan.

“Kalau menurut abang, gitu-gitu lah sudah (Sesuai RAB), mau diapain lagi,” katanya.

Namun saat ditanya terkait konsultan, Usman enggan menjabarkan secara terbuka terkait konsultan tersebut. Menurutnya, konsultan dalam pengerjaan proyek pagar merupakan konsultan perorongan. Dimana, data tersebut tersimpan di email yang bersangkutan.

Masih kata Usman, alasan pihaknya menggunakan jasa konsultan perorangan, karenakan kegiatan masih menggunakan anggaran Rp151 juta. Dimana, kegiatan angka tersebut dapat menggunakan jasa tersebut.

“Konsultan itu kan boleh Cv, tapi pagu kita kan 151 boleh perorangan,” ucapnya lagi.

(WII)

  • Bagikan