Ini Pendapat Akhir F-Demokrat Terhadap Ranperda APBD-P Lambar 2020

  • Bagikan

LIWA, WAKTUINDONESIA– Fraksi Partai Demokrasi (F-Demoktar) DPRD Kabupaten Lampung Barat (Lambar) meminta pemkab transparan dalam penanganan corona virus dissaese 2019 (covid-19) serta tanggap akan penanganan bencana alam di wilayah setempat.

Selain itu, F-Demokrat juga meminta pemkab membuat trobosan dalam upaya pemulihan ekonomi daerah serta menyarankan untuk menempatkan orang-orang yang berkopeten di bidangnya.

Hal itu disampaikan perwakilan F-Demokrat Lina Marlina saat rapat paripurna dengan agenda penyampaian pendapat akhir fraksi terhadap ranperda tentang perubahanĀ  APBD (P-APBD) Lambar tahun 2020 di Gedung Maghgasana DPRD Lambar, Senin (28/09/20).

Lina mengatakan, pemkab harus memberikan fungsi penguatan pemberdayaan ekonomi. Terlebih pada disituasi saat ini ditengah pandemi covid-19. Dimana, diminta pemkab dapat menggunakan APBD untuk membuka akses berbagai peluang bagi para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

“Guna meningkatkan geliat ekonomi masyarakat saat pandemi covid19 kami memintak agar pemerintah daerah agar mengoptimalkan potensi pendapatan daerah yang telah dilakukan reonalisasi. Di antaranya mengoptimalkan dari sektor UKM, Pariwisata atau lainya,” katanya.

Selain itu, menyikapi pandemi covid-19 yang belum juga reda, Partai Demokrat berharap agar pengunaan anggaran benar-benar transparan dan bertanggung jawab. Hal itu, agar penanganya bisa maksimal sehingga dapat memberikan dampak fositif bagi masyarakat.

Selanjutnya, Demokrat juga meminta pemkabĀ untuk melakukan repisi susunan perangkat daerah dengan penepatan orng-orng yang cakep dan kompeten di bidangnya.

Terkait penanganan bencana alam, DemokratĀ memintak supaya ada penangan serius terhadap bencana tanah longsor di Lingkungan Cibuni Asih, Pekon Tribudi Sukur, Kecamatan Kebun Tebu. Sebab, bila tidak cepat ditangani dikawatirkan berdampak pada area pertanian masyarakat.

“Kami juga memintak ada penangan longsor yang berada di Daerah Cibuni Asih. Kondisi ini membuat para petani untuk menanam padi kesulitan karna airnya terbendung dan tidak mengalir kesawa-sawah dan dapat berdampak petani gagal panen, penangan longsor ini tidak bisa dilakukan manual melainkan menggunakan alat berat,” tutupnya.

BACA JUGA:  Usai Ikut Domo Tolak UU Cipta Kerja, Mahasiswa Ini Dinyatakan Positif Corona

Laporan : Wahyudi, WII

  • Bagikan