Produksi Ikan Air Tawar Digenjot, 30 Kelompok Dibantu Benih Ikan, DAK BBI juga Rp1 Miliar

  • Bagikan

LIWA, WAKTUINDONESIA – Dinas Perikanan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) terus berupaya mengenjot produksi ikan air tawar.

Puluhan kelompok diberi bantua benih ikan. Tak sampai di situ, dua kolam di Balai Benih Ikan (BBI) terima alokasi Rp1 miliar.

Kabid Pengelolaan Pembudidayaan Ikan di Dinas Perikanan Lambar, Umi Fitriah saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (30/09/20) mengatakan, pihaknya memberikan bantuan 440 ribu benih ikan kepada 30 kelompok di wilayah setempat.

Hal ini sebagai upaya peningkatan produksi ikan air tawar lokal.

Dikarakan, kelompok penerima bantuan benih ikan tersebar di 11 kecamatan.

Di mana, setiap kelompok menerima bantuan 40 benih yang akan dibudidayakan.

“Untuk penerimaan benih ikan tersebar di beberapa kecamatan jadi setiap kelompok menerima 40 ribu benih, hanya Kecamatan Balik Bukit, Lumbok Seminung, Batu Ketulis dan Sekincau yang tidak,” katanya.

Umi mengatakan, program ini merupakan salah satu upaya pemerintah daerah dalam menjaga ketersediaan ikan komsumsi bagi masyarakat. Dimana, dengan stabilnya produksi ikan tentu mempermudah masyarakat untuk mendapatkannya ikan sebagai sumber makanan.

Dikatakan Umi, ada beberapa jenis benih ikan yang dibagikan kepada kelompok, antaranya ikan gurami, nila atau mujair, nilem, patin serta lele. Dari semua jenis ikan tersebut merupakam ikan komsumsi yang banyak diminati oleh masyarakat.

Terkait pengadaan benih, Umi mengatakan, bahwa pihak Dinas Perikanan masih mengandalkan pasokan dari luar daerah untuk beberapa jenis benih ikan, yakni ikan lele dan patin. Hal itu, dikarenakan saat ini belum ada bididaya benih ikan dimaksud di Lambar. Akan tetapi, untuk tiga jenis lainnya pemkan sudah dapat meproduksi sendiri melalui Balai Benih Ikan (BBI) yang berada di Kecamatan Sumber Jaya. 

BACA JUGA:  Polda Lampung Ungkap Penggunaan Merek Terdaftar tanpa Izin

“Untuk saat ini pengambilan bibit ikan sudah di dalam daerah seperti gurami, nila, nilem hanya saja untuk bibit ikan patin sama lele yang masih mengambil dari luar daerah,” ucapnya.

Umi berharap, dengan adanya bantuan yang dikucurkan dapat mendongkrak peningkatan produksi perikanan dan menghidupkan ekonomi kelompok.

“Bantuan ini diperuntukan petani kecil bukan seperti budidaya ikan keramba di Lombok (Danau Ranau) yang sudah besar-besaran,” ucapnya.

Masih kata Umi, pihaknya juga mendapatkan kucuran dana alokasi khusus (DAK) penugasan bidang perikanan sebesar Rp 1 miliar lebih dari pemerintah pusat. Di mana, dana tersebut dialokasikan untuk perbaikan kolam di BBI dan pengadaan pakan ikan serta indukan ikan nila.

“Kita dapat kucuran dana Rp1 miliar lebih yang dialokasikan untuk kegiatan rehab kolam dua unit di BBI dan juga pakan serta pengadaan indukan ikan nila,” pungkasnya.

Laporan : Wahyudi, WII

  • Bagikan