KRUI, WAKTUINDONESIA – Sosok Agus Istiqlal adalah seorang yang agamis, negarawan dan bersifat dermawan. Tiga karekter kepribadian tersebut sudah memenuhi syarat untuk menjadi seorang pimpinan yang diharapkan oleh masyarakat Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar).
Itu adalah salah satu tema orasi yang disampaikan, Ustadz. Zikkrullah saat pertemuan terbatas (kampanye)/tatap muka Koalisi Arif yang diusung oleh Partai Nasdem, PAN dan didukung oleh PPP di Pemangku Sukajaya Pekon Bumiratu Kecamatan Ngambur, Senin (2/10).
Dikepemimpinan periode sebelumnya, Agus Istiqlal selalu memberikan bantuan pembangunan masjid baik dari dana pribadi dan APBD, program pemberantasan buta aksara Alquran, seluruh pegawai tingkat kecamatan khususnya di Pemkab Pesibar diwajibkan menyempatkan diri mengaji dilingkungan kantor tempat bekerja.
“Agus istiqlal adalah sosok yang agamis, adanya pembangunan rumah ibadah wajib bagi dia untuk membantu, adanya umroh gratis, haji gratis, terlebih tidak pernah melupakan jasa ibu, selalu mengingat kebaikan ibu. Rajin puasa Senin-Kamis dan ketaatan dalam beribadah Insha Alloh bisa menjadi contoh kita,” jelas Zikkrullah.
Dikatakannya, sosok yang menguasai ilmu tentang pemerintahan juga dimiliki oleh calon bupati petahana, Agus Istiqlal, seperti dalam tata pemerintahan bisa dikelola dengan baik oleh beliau. Yang sudah berdiri nyata dan megah adalah pembangunan kantor DPRD yang berdiri gedung tiga tingkat, kantor pemerintahan ditengah kota, yang saat ini terus dilaksanakan.
“Begitu juga dibidang Infrastruktur, adanya listrik masuk kepelosok wilayah terpencil di Pesibar, bahkan hingga pemasangan kabel bawah laut demi masuknya listrik PLN ke Pulaupisang. Pembangunan akses infrastruktur yang merata. Serta adanya kantor seperti imigrasi yang sangat dibutuhkan masyarakat, adanya kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) di Krui, juga kantor Imigrasi. Itu sudah dibuktikan di periode pertama, tanpa adanya janji sebelumnya,” paparnya.
Sifat yang dermawan sangat melekat didiri Agus Istiqlal dibuktikan saat dirinya memberikan bantuan secara pribadi diatasnamakan orang tuanya. “Agus Istiqlal yang rajin sodaqoh, namun tidak melupakan kebaikan ibu dan orang-orang yang berjasa pada dirinya,” pungkasnya.
(ers/WII)