Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandi, Pemerintahan yang Komplet dan Langka

  • Bagikan

JAKARTA, WAKTUINDONESIA – Untuk kali kedua, Presiden Joko Widodo memasukkan nama yang menjadi rivalnya di Pilpres 2019 lalu.

Sejatinya, Pilpres 17 April 2019 Jokowi yang berpasangan dengan Ma’ruf Amin mendapat no urut 1. Sementara Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno (Parabowo-Sandi) No 2.

Presiden Jokowi sebelumnya menunjuk Prabowo Subianto membantunya di Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Pertahanan.

Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dipanggil menghadap Jokowi ke Istana Negara, Senin (21/10/2019).

Mantan Danjen Kopassus itu tiba sekitar pukul 16.15 WIB. Saat itu, Prabowo tiba bersama Wakil Ketum Gerindra Edhy Prabowo.

Dua hari berselang, Presiden Jokowi mengumumkan Prabowo sebagai Menhan di tangga Istana, Rabu (23/10/2019).

Presiden menyebut Prabowo lebih tahu tugasnya.

Penunjukkan Prabowo sebagai Menhan kala itu cukup mengejutkan perpolitikan dunia.

Sebab, hal langka seorang pilitikus memercayai kompetitor.

Setahun lebih barlalu, Presiden kembali memasukkan nama yang juga tentu menjadi kompetitornya bersama Wapres Ma’ruf Amin di Pilpres 17 April 2019 silam.

Ya, Presiden Jokowi menunjuk Sandiaga Salahuddin Uno (Sandiaga Uno) membantunya di pemerintahan.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu dimandati sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) menggantikan Wishnutama Kusubandio, Selasa (22/12/2020).

Sandiaga dilantik Presiden bersama lima menteri lainnya, Rabu (23/12/2020) pagi dengan menerapkan protokol kesehatan.

Masuknya dua nama kompetitor Jokowi di kabinet menjadikan masa pemerintahan yang komplet dan langka.

Lengkap, lantaran empat putra terbaik bangsa yang merupakan kontestan pada Pilpres 2019 silam kini satu di pemerintah.

Langka, lantaran penunjukkan kompetitor menduduki salah satu jabatan strategis di pemerintahan nyaris tak pernah terjadi.

(esa/WII)

BACA JUGA:  Diduga Terima Rp40 M, Muhaimin Geser Rekom Mustafa ke Arinal-Nunik
  • Bagikan