LIWA, WAKTUINDONESIA – Seorang netter atas nama Dedi Lambar mengunggah tulisan di media sosial, facebook (FB).
“Contoh bantuan saja, itu orang yang seharusnya dapat justru tidak dapat dan yang seharusnya tidak dapat malah dapat Hebatnya dimana?? ingat saat disumpah??”
Demikian tulisan akun itu yang dikutip Waktuindonesia.id, Selasa (11/5/21) malam.
Dalam unggahan sekitar lima jam lalu tersebut, akun Dedi Lambar tampak menguplod gambar seseorang yang diduga pemilik akun itu.
Tulisan akun Dedi Lambar itu lantas dikomentari warga net lain atas nama Madhasnurin, nama yang mirip dengan Wakil Bupati Lampung Barat (Lambar), Mad Hasnurin.
Dalam komentar yang ditulis dalam bahasa Lampung itu, akun Madhasnurin meminta pemilik akun Dedi Lambar datang kepadanya agar mendapat penjelasan masalah itu.
Madhasnurin bahkan mencoba memberi pemahaman jika data terbaru selalu diupdate, dikirim ke Kementerian Sosial agar yang menerima bantuan tepat sasaran.
Namun, lanjut akun Madhasnurin, data dari kemensos tidak berubah.
Madhasnurin juga tampaknya ingin menjelaskan batas kewenangan pemkab atau bupati terkait data penerima bantuan.
“Jadi bukan kewenangan Pemkab dan bupati mengubah data penerima. Bupati mengusulkan data penerima diubah,” tulisnya.
Selain itu, akun Madhasnurin menilai tulisan linimasa akun Dedi Lambar dimaksud terkesan bukan kritik membangun. Namun lebih kepada emosional semata (tulisan lengkap lihat di tangkapan layar).
Waktuindonesia.id mencoba mencari tahu sekaligus mengonfirmasi pemilik masing-masing akun.
Akun Dedi Lambar merupakan warga Lampung Barat (Lambar).
Menurut Dedi, yang ia tulis di linimasanya berkaitan dengan penerima bantuan PKH di Kecamatan Lumbokseminung.
Dikatakan, hasil investigasinya ia menemukan fakta di lapangan jika bantuan PKH tak tepat sasaran.
“Seno pak ta (Fakta, Red) hasil investigasi bahwa lamon bantuan PKH mawat tepat sasaran salah satu na wilayah lumbok,” tulisnya via inbook (Pesan di FB).
Sementara, akun atas nama Madhasnurin memang milik Wabup Lambar Mad Hasnurin.
Waktuindonesia.id mengonfirmasi sekaligus meminta izin mengutip tulisannya di kolom komentar akun Dedi Lambar.
“Silahkan aja, irang (Orang, Red) ini (Dedi) sebetulnya masih saudara dari (Kecamatan) Batu brak tp setiap bikin status sepertinya bukan utk membangun komunikasi yg baik tp menaruh kebencian ada unsur ketidak sukaan terhadap kepemimpinan kami,” kata Wabup Mad Hasnurin saat dihubungi via WhatsApp.
Wabup Mad Hasnurin mengimbau semua masyarakat untuk menanyakan suatu persoalan kepada leading sektor atau satuan kerja yang membidangi agar tak miskomunikasi.
“Seharusnya memang begitu jadi beritanya informasi yg bermanfaat utk masyarakat.
Jadi tanyakan dulu ke bidang yg menangani masalahnya baru diberitakan, bukan asal nulis berdasar dugaan, kira kira, atau katanya. Itu sangat berbahaya,” ujarnya.
Tak hanya masyarakat, Satuan kerja, OPD, lebih membuka diri agar kran komunikasi tak tersumbat.
“Ya instansi harus bisa menjelaskan apa yg ditanyakan spy informasinya jelas dan akurat. Hal ini utk menghindari berita miring ttg apa yg dilakukan pemerintah,” tandasnya.
(esa/WII)