LIWA, WAKTUINDONESIA – Sebagai daerah pengahasil hortikultura Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat (Lambar) menggelar kunjungan kerja ke Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) guna menjajaki kerjasama pemasaran hasil pertanian, khususnya hortikultura.
Pemkab Lambar diwakili Kabag Ekonomi Setkab Lambr, Pirwan dan Dinas Koperindag Lambar diwakili sekretaris Junaidi Jamsari.
Menurut Kabag Pirwan, penjajakan kerjasama dengan Pemkab Palembang ialah alternatif pemasaran produksi pertanian.
“Iya hari ini sedang melaksanakan kunker untuk membahas kerjasama hasil pertanian khususnya di bidang hortikultura,” jelasnya kepada Harian Waktu Lampung (group Waktuindonesia.id), Selasa (6/7/21).
Lanjut Pirwan, penjajakan kerjasama bidang hasil hortikultura dengan pemkab Palembang dinilai strategis.
“Tentunya untuk distribusi hasil petani kita yang harapannya dapat mensejahterakan,” sambungnya.
Kegiatan penjajakan kerjasama tersebut, menurut Pirwan difasilitasi Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan diikuti kabag ekonomi dan kabag kerjasama Setkot Palembang, serta Dirut PD Pasar Perusahaan Umum Daerah Kota Palembang.
“Penjajakan kerjasama yang kita lakukan hari ini perihal terjadinya fluktuasi harga disebabkan antara lain informasi dan kebutuhan harga yang tidak sampai kepada masyarakat untuk itu perlunya kerjasama dalam pemasaran hasil pertanian hortikultura,” tegas Pirwan.
Plt Kadis Perdagangan Kota Palembang, Altur, mengatakan stabilitas harga di pasaran disebabkan, antara lain informasi dan kebutuhan harga yang tidak sampai kepada masyarakat.
“Untuk itu perlunya kerjasama dalam pemasaran hasil pertanian hortikultura, sehingga kegiatan ini kedepannya sangat dibutuhkan, adanya kerjasama ini, terlebih lampung barat adalah kabupaten tetangga, kedepannya akan kita pelajari mekanisme dan pola kerjasamanya,” kata Altur.
Terlebih, lanjut Altur, dengan pemberlakuan PPKM darurat khususnya daerah Jakarta berpengaruh terhadap pasokan kebutuhan komoditas hasil pertanian terutama keterlambatan pasokan barang seperti bawang, sehingga berpengaruh pada permintaan pasar.
“Untuk itu diminta kepada perusahaan umum daerah PD pasar kota Palembang untuk dapat melakukan kerjasama bidang pemasaran,” harapnya.
Kemudian, bidang pemasaran dan fasilitasi PD Pasar umum Daerah, Rianto Siswadi, mengatakan bahwa sampai saat ini perusahaan umum daerah Kota Palembang membawahi 21 pasar dan belakangan ini kebutuhan pasokan barang hasil pertanian dirasakan masih kurang.
“Seperti cabai dan buah-buahan, apalagi dimasa pandemi ini buah-buahan banyak dibutuhkan masyarakat seperti pisang, sedangkan cabe merah keriting digunakan untuk pembuatan cuka, karena Palembang dikenal produksi pempek yang banyak menggunakan cabe,” terangnya.
Sementara itu Sekretaris Koperindag Lambar, Junaidi Jamsari berharap kelak kerjasama yang kemudian akan terjalin bukan saja pada bidang holtikultura melainkan produk kreatif lainnya.
“Tentunya disamping kerjasama bidang pemasaran hasil pertanian hortikultura, juga industri kerajinan hasil UMKM dan Kopi Lambar bisa dipasarkan ke supermarket di Palembang,” pungkasnya mewakili Kepala Dinas Koperindag Lambar, Sugeng Raharjo.
(erw/esa)