JAKARTA, WAKTUINDONESIA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia Erick Thohir menginginkan anak muda tidak gagap teknologi (Gaptek).
Ia ingin generasi penerusnya melek teknologi digital.
Hal itu mengacu pada era disrupsi yang jadi tantangan ke depan. Salah satu upaya dalam mengakselerasi dengan menebar 7700 beasiswa ke mahasiswa, karena ini juga bagian dari fokus Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN yang diarahkan Erick Thohir ke sektor pendidikan.
Menanggapi hal tersebut, Koordinator Penggerak Milenial Indonesia (PMI), Adhia Muzakki menyambut positif niat baik Menteri BUMN tersebut. Menurutnya, apa yang dicanangkan Erick Thohir merupakan sebuah terobosan yang luar biasa.
“Terimakasih Pak Erick. Hanya pak Erick yang memikirkan masa depan anak muda. Programnya konkret untuk menunjang keperluan dan kebutuhan anak muda,” kata Menteri Erick Thohir, Rabu 9 Febuari 2022.
Tak hanya mahasiswa, lanjutnya, dirinya juga menilai upaya Erick dalam upayanya memberikan sertifikasi kompetensi untuk guru dalam rangka pengembangan kompetensi digital juga merupakan terobosan penting di era saat ini. Menurutnya, hal tersebut penting dilakukan dalam rangka menjawab tantangan zaman.
“Sangat penting dan dibutuhkan. Mengingat perkembangan zaman berjalan sangat cepat. Dan kita harus cepat pula mengikutinya,” ujarnya
Dirinya menjelaskan, banyak sekali program dari Erick Thohir yang bisa langsung menyentuh dan memberi dampak terhadap masyarakat luas. Program program tersebut dikemas Erick sangat rapih dan kekinian, sehingga banyak pihak yang ingin terlibat mensukseskan program Erick.
“Oleh sebab itu, kami akan mengawal penuh upaya Erick Thohir dalam rangka mengembangkan sumber daya manusia yang berdaya saing untuk menyongsong Indonesia Emas 2025,” pungkasnya.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menekankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN difokuskan pada sektor pendidikan, UMKM, dan lingkungan hidup.
TJSL dalam sektor pendidikan meliputi pemerataan pendidikan berkualitas agar anak-anak Indonesia mendapat kemudahan dan akses ilmu pengetahuan serta teknologi. Sedangkan pemberdayaan UMKM dan ultramikro untuk naik kelas, dan TJSL dalam lingkungan hidup yang difokuskan untuk pelestarian alam dan penghijauan.
(WII)





