Empat Pondok Pembalak Liar Dibakar UPTD Wan Abdul Rahman

  • Bagikan

GEDONGTATAAN, WII – Empat bangunan pondok pembalak yang berada di Talang Riau, Kawasan Blok Lindungan Register 19, Taman Hutan Raya (Tahura) Pesawaran, dieksekusi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Wan Abdul Rachman.

Bangunan tersebut dieksekusi dikarenakan menjadi tempat pembalakan liar di kawasan lindung tersebut, Kamis (24/7) kemarin.

Ketua UPTD KPHK Tahura Wan Abdul Rachman Eny Puspasari, mengatakan bangunan tersebut dieksekusi dengan cara dibakar dan juga dirobohkan. Sikap terhadap itu diambil sebagai salah satu upaya perlindungan terhadap lingkungan.

“Ya memang berdasarkan kesepakatan bersama dengan beberapa kelompok tani yang menjadi mitra kami, bahwa kawasan tempat kami berada sekarang ini (Talang Riau-red) adalah tempat yang dilarang bagi siapa saja yang melaksanakan aktivitas apapun. Apalagi kalau sampai sudah membuka lahan seperti sekarang ini,” kata dia.

“Ada tiga pondok yang kami bakar, sedangkan satu pondok lain kami robohkan,” tambahnya.

Dia mengatakan sebelumnya, pihaknya telah memberikan himbauan dan juga peringatan untuk tidak melakukan aktivitas di kawasan lindung tersebut. Hanya saja peringatan tersebut tidak diindahkan sampai akhirnya petugas mengambil keputusan tegas.

“Sudah, sudah lama ya kami berikan himbauan, kasih sudah pasang banner peringatan, petugas kami juga sudah sering patroli di sini untuk memberikan himbauan secara langsung, tapi tidak diindahkan ya sudah kami berikan tindakan tegas,” ucapnya.

Selain itu, dirinya juga menjelaskan, dalam kawasan lindung yang berada di ketinggian 1300 Mdpl tersebut, setidaknya sudah ada empat sampai lima hektar yang telah dibuka. Sedangkan untuk lahan yang telah ditanami tanaman, luasnya ada sekitar lebih kurang setengah hektar.

“Lahan yang sudah dibuka secara liar di sini lebih kurang 4-5 hektar, yang mana setengah hektar diantaranya sudah ditanami kopi dan juga tembakau,” kata dia.

BACA JUGA:  Diduga Selisih Faham, Dua Warga Desa Kota Jawa Duel Berujung Maut

“Jadi pohon kopi yang sudah tumbuh disini kami potong juga, mudah-mudahan dengan ini pembalakan liar ini dapat hilang. Agar upaya pelestarian dapat terus terjaga,” tutupnya.

(ded/snd/WII)

  • Bagikan