KARO, WII – Di hari ulang tahun (HUT) Ikatan Pemuda Karya (IPK) yang ke-51, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Pemuda Karya (IPK) Kabupaten Karo, Sumut menggelar kegiatan bakti sosial donor darah, Jumat (28/8).
Program ini merupakan bentuk kepedulian DPD IPK Karo dalam menjamin stock dan ketersediaan darah bagi masyarakat yang membutuhkan.
Donor darah dilaksanakan di Jambur Pemkab Karo, Jalan Vetran Kabanjahe, Jumat (28/08/2020). Kegiatan ini kerjasama DPD IPK Karo dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Karo.
Hadir dalam acara itu Ketua DPD IPK Kabupaten Karo, Gembira Ginting, Sekjen Bistok Situmorang SE, Bendahara , Desmon Pinem, Bupati Karo diwakili kadis Kesbang, Tetap Ginting, Wakil Bupati Karo Cory Sebayang yang juga salah satu penasehat DPD IPK Karo, Ketua DPD IPK Satgas Inti Maha Sakti Karya, Erwin Milala, Sekjen Aris Tarigan, Anggota DPRD Karo, Rehulina Br Tarigan, Firman Firdaus Sitepu SH, Raja Urung Mahesa Tarigan S.Com, Wakapolres Karo, Kompol Hasian Pengabean, perwakilan dari Kejasaan Karo diwakili Kasi barang bukti Mas Benny SH, Dokter dari PMI dr Yeskel Ginting, seluruh ketua PAC IPK Karo, Satma IPK Karo dan seluruh rekan juang IPK Kabupaten Karo.
Ketua DPD IPK Kabupate Karo Gembira Ginting mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu program yang tujuannya, agar sumbangsih darah dari kader IPK dapat bermafaat bagi yang membutuhkan. Apalagi sekarang negara kita sedang dilanda Covi-19.
“Kader IPK berkomitmen memberikan kontribusi membantu PMI dalam menjaga stock darah. Setetes darah, bisa menyelamatkan banyak nyawa,” sebut Gembira.
Sementara Dokter yang diturunkan PMI Karo, Yazhkiel Ginting mengatakan, hasil yang diperoleh dari program donor darah DPD IPK Karo hingga berita ini diturunkan sebanyak 50 kantung.
“Peserta yang mengisi formulir calon pendonor puluhan orang. Tetapi yang dinyatakan layak sampai sekrang 50 orang saja. Sebagian besar dinyatakan belum memenuhi syarat,” jelas Yazskiel.
Yaskel juga menyebutkan, penyebab utama calon pendonor dinyatakan tidak layak akibat hemoglobin (HB) tinggi dan HB rendah serta kurang istirahat.
“Banyak begadang biasanya mempengaruhi kondisi kelayakan calon pendonor,” jelas Yazskiel.
Laporan : (Bambang F, Karo / WII)