Operasi Caesar Pasien Positif Covid-19 Berhasil, Bayinya Non Reaktif

  • Bagikan

GEDONGTATAAN, WII – Operasi Caesar yang dilakukan Tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Pesawaran, kepada seorang wanita hamil yang terkonfirmasi positif Covid-19 berhasil dilakukan.

Informasi tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pesawaran Kesuma Dewangsa, ia mengatakan bahwa tim dokter RSUD Kabupaten Pesawaran berhasil melakukan tindakan operasi caesar pada pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Ya, hari ini Alhamdulillah telah lahir dengan selamat bayi laki-laki dengan berat 3900 gram dan langsung dilakukan rapid tes serta swab. Dan hasil rapid tes Alhamdulilah hasilnya non reaktif,” kata dia.

Menurutnya, untuk para medis yang ikut dalam tindakan operasi cesar tersebut nantinya akan langsung dilakukan pemeriksaan swab.

“Seluruh pelaku operasi tiga hari nanti kita akan swab karena kontak langsung dengan pasien yang melahirkan dioperasi dalam keadaan terpapar virus Covid-19,” ujar dia.

Pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut dengan inisial S, perempuan usia 26 tahun, ibu rumah tangga, warga Kecamatan Gedongtataan yang dalam kondisi hamil dan telah dijadwalkan pada hari ini melaksanakan operasi cesar di RSUD Kabupaten Pesawaran.

Hal tersebut diungkapkan Juru bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pesawaran, dr. Aila Karyus. Ia mengatakan bahwa pasien pada 6 September dinyatakan positif Covid-19, berdasarkan penelusuran pasien pulang dari Jakarta pada 12 Agustus 2020 lalu dalam kondisi hamil dan berencana akan melahirkan di Pesawaran.

“Iya, jadwalnya memang hari ini pasien yang dinyatakan positif Covid-19 menjalani operasi cesar untuk kelahiran anaknya,” kata dia.

Dirinya juga mengatakan, dokter dan seluruh perawat yang ikut dalam tindakan operasi tersebut, sudah menerapkan standar protokol kesehatan dalam penanganan pasien positif Covid-19.

“Semua sudah sesuai dengan protokol kesehatan dalam penanganan operasi tersebut, dan sesuai dengan buku pedoman penanganan Covid-19, yang disebut kontak erat itu orang yang berjarak kurang dari 1 meter dan tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap, kalau dokter dan perawat yang melakukan tindakan operasi ini menggunakan APD lengkap,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Rutan Kabanjahe Maksimalkan Pelayanan Kesehatan bagi WBP

Menurutnya, untuk mengantisipasi anaknya tertular Covid-19, pihak RSUD nantinya akan memisahkan terlebih dahulu anak dan ibunya yang merupakan pasien positif Covid-19.

“Kalau selama ini, belum ada laporan anak tertular dari dalam perut ibunya melalui plasenta atau ari-ari, tapi kalau tertular setelah lahir melalui pernafasan itu bisa, maka dari itu dokter spesialis anak sudah siap di RSUD, dan nanti anaknya akan kita pisahkan dahulu dari ibunya,” tegas dia. (Snd/WII)

  • Bagikan