GEDONGTATAAN, WAKTUINDONESIA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesawaran, Lampung, meminta masyarakat, utamanya sekitar pesisir pantai, nelayan, mewaspadai cuaca ektrem yang tengah melanda.
BPBD mengakui, para nelayan punya cara khusus memerekdiksi cuaca.
Kendati begitu, informasi terkait prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga patut jadi rujukan.
“Ia, biasanya kan masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan ini memiliki cara-cara khusus untuk melihat cuaca. Namun itu kan belum tentu benar. Maka dari itu kami minta agar para nelayan ini tetap melihat segala informasi yang berkaitan prakiraan cuaca dari BMKG yang bertujuan meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Kepala BPBD Pesawaran, Mustari, Minggu (13/12).
Dikatakan, hal itu juga telah pihaknya sosialisasi kepada masyarakat.
“Agar mereka selalu waspada ketika cuaca buruk untuk tidak melakukan aktivitas melaut. Adanya perkiraan cuaca yang dibagikan BMKG, agar masyarakat lebih waspada,” jelas Kepala Badan (Kaban) Mustari.
Selain masyarakat pesisir, imbauan serupa juga ditujukan untuk masyarakat yang berada di tengah kota, seperti memerhatikan irigasi di sekitaran rumah.
“Irigasi yang ada di lingkungan juga berpotensi menimbulkan banjir ketika banyak sampah yang menyumbat aliran air. Maka dari itu kami sudah melayangkan surat himbauan kepada seluruh camat untuk diteruskan ke setiap kepala desa, agar lebih memerhatikan lagi aliran air yang ada di desa, takutnya desa itu tidak pernah banjir, namun karena banyak sampah yang menyumbat irigasi menimbulkan banjir,” paparnya.
Dia menegaskan, dengan letak geografis Kabupaten Pesawaran, yang memiliki banyak aliran sungai, kemudian daerah tebing, dan pantai berdampak pada potensi bencana.
“Perbukitan ada, sungai-sungai banyak, kemudian pantai juga ada. Oleh sebab itu Bumi Andan Jejama ini memiliki segala potensi bencana, baik itu gempa bumi, banjir bandang, banjir rob, tanah longsor, tsunami, angin puting beliung, maka perlunya kewaspadaan masyarakat Pesawaran di manapun, baik itu di daerah pesisir maupun di tengah ibu kota,” tegasnya.
“Kami juga sudah memiliki relawan di setiap desa, yang bertugas membantu masyarakat ketika ada bencana, dan yang paling penting berdoa bersama, agar Bumi Andan Jejama yang kita cintai ini dijauhkan dari segala bencana,” pungkasnya.
(rob/apr/WII)