KEDONDONG, WAKTUINDONESIA – Terkait dugaan pemotongan bantuan BPUM bagi warga Desa Pesawaran oleh Aziz Sudaryanto, Kepala Desa Pesawaran Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran, Azwan Feri angkat suara.
Azwan Feri mengatakan bahwa Aziz Sudaryanto saat ini sudah tidak menjabat sebagai aparatur Desa Pesawaran sejak tahun 2018.
“Sejak 2018 Aziz sudah tidak lagi menjabat sebagai aparatur Desa, sebelumnya memang Kepala Urusan (Kaur) Pemerintahan, namun yang bersangkutan mengundurkan diri pada 2018 yang lalu,” kata dia.
Dirinya menegaskan menentang segala bentuk pemotongan yang bersumber dari bantuan dari pemerintah Pusat.
“Nanti akan saya panggil dulu saudara Aziz Sudaryanto terkait masalah ini karena saya belum tau dan belum ada laporan terkait hal tersebut,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Aparatur Desa Pesawaran, Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran, Aziz Sudaryanto diduga melakukan pemotongan Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) yang dikucurkan Pemerintah pusat bagi pelaku usaha yang merupakan warga desa setempat.
Hal tersebut terungkap saat salah seorang penerima bantuan membeberkan bahwa BPUM yang diterima sebesar Rp. 2.400.000,- dipotong sebesar Rp.1.100.000,-
“Sepulang dari atm mini untuk mencairkan bantuan saya pulang ke rumah, tidak lama Pak RT (Rizal-red) datang ke rumah saya untuk meminta bagian dari bantuan yang saya terima,” ujar salah seorang penerima bantuan, Selasa (12/1).
Ditambahkan, dirinya tidak berdaya dan memberikan apa yang diminta oleh Rizal karena uang tersebut disebutkan untuk setoran.
“Pak RT (Rizal) datang meminta uang sebesar Rp.1.100.000.dengan alasan untuk setor, karena saya tidak faham ya saya berikan,” tambahnya.
Terpisah, Rizal yang menjabat sebagai Ketua RT setempat mengakui bahwa dirinya telah meminta uang sebesar Rp. 1.100.000,-. Namun dirinya berdalih bahwa hanya menjalankan perintah Aziz Sudaryanto sebagai aparatur Desa Pesawaran.
“Saya hanya disuruh oleh saudara aziz sudaryanto dan uang tersebut saya serahkan kepada aziz saya hanya diberi Rp 100.000. Yg satu juta saya setorkan kepadanya (aziz),” kilahnya.
Hal tersebut sangat miris, karena terjadi dimasa Pandemi dimana pelaku usaha sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah guna menjalankan usaha saat daya beli s sang menurun. Diduga ada beberapa penerima di Desa Pesawaran yang menjadi korban pemotongan oleh oknum aparatur Desa setempat.
(Apr/Rob/WII)