JAKARTA, WAKTUINDONESIA — Pasca-KLB Partai Demokrat (PD) di Sibolangit, Kabupaten Deliserdang Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Jumat (5/3/2021), Ketua DPD PD Sumut, Herri Zulkarnain Hutajulu, mengatakan hingga hari ini mereka tetap kompak menolak Muldoko dan mendatangi Kantor Kemenkum-HAM di Jakarta, Senin (8/3/2021).
“Jadi, saat ini kami bersama Ketua Umum DPP PD Agus Harmurti Yudhoyono (AHY) bersama 34 ketua DPD PD se-Indonesia menyerahkan SK pemilik suara sah yang 34 itu,” tutur Herri melalui ponselnya.
Herri cs mendatangi kantor Kemenkum-HAM agar membatalkan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) yang digawangi Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muldoko.
“Alasannya, karena AHY-lah yang terdaftar di Kemenkum-HAM sebagai ketua umum PD.
34 DPD PD pemilik suara sah itu, kata Herri, semua hadir dari seluruh provinsi untuk melawan pembegalan PD oleh Muldoko.
Dari Sumut, Herri berangkat bersama Sekretaris PD Sumut, Melizar, menunjukkan keabsahan dan soliditas PD dibawah kepemimpinan Ketum AHY.
“Untuk menghindari cluster baru wabah pandemi Covid-19, kita menolak kader lain untuk ikut. Jadi, jangan seperti KLB kemarin, yang bisa-bisa menimbulkan cluster baru Covid-19 dengan kerumunan yang bahkan mengerahkan massa yang patut kita duga massa bayaran. Belum lagi anak dibawah umur,” terang Herri.
Untuk KLB di Sibolangit, Deliserdang Jumat lalu, tandas Herri, diminta mereka untuk tidak disahkan Kemenkumh-HAM. Kalau sampai disahkan, menurut dia, maka negara membiarkan pelanggaran hukum itu sendiri dan mengkhianati keabsahan AD/ART PD sesuai UUD 1945.
Herri memprotes, Moeldoko sebagai kepala KSP yang sama sekali bukan kader PD, justru merampas partai. Sejauh ini, di Kemenkum- HAM AHY telah diterima di Dirjen AHU sebagai pemilik PD yang sah.
“Kita sudah diterima di Dirjen AHU Kemenkum-HAM. Di sini kami menolak KLB dan menolak Muldoko,” tegasnya.
Lanjut Herri, mereka bersama AHY termasuk Hinca Panjaitan XIII anggota Komisi III DPR RI menolak Muldoko dikarenakan KLB PD di Deliserdang tidaklah sah dan tak sesuai AD/ART sebagai konstitusi PD.
Wakil Ketua MPR RI ini mengatakan, AD/ART menjadi landasan bernegara.
“Karenanya mereka menunjukkan PD solid dan kompak dibawah kepemimpinan AHY dalam menghadapi perampasan dari kubu KLB,” tutupnya.
(rek/aga/wii)