SUMUT, WAKTUINDONESIA – Bupati Kabupaten Dairi Sumut Dr. Eddy Keleng Ate Berutu mengadakan pertemuan dengan Lars No Larsen, Duta Besar (Dubes) Denmark untuk Indonesia, Timor Leste, Papua Nugini, dan Asean, di Kawasan Kaldera Toba Nomadic Escape Desa Pardamean Sibisa Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba, Kamis (18/3/21).
Pada pertemuan tersebut Bupati Eddy Berutu memaparkan keberadaan wilayah Kabupaten Dairi merupakan salah satu bagian dari kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba, sehingga dirinya selaku pemerintah daerah memberikan perhatian dan dukungan dalam upaya pengembangan kawasan tersebut.
“Kabupaten Dairi, yakni Kecamatan Silahisabungan masuk ke dalam kawasan tersebut karena berada di tepian Danau Toba. Jadi kami mendukung sepenuhnya pengembangan kawasan ini,” kata Eddy Berutu.
Eddy juga mengutarakan beberapa spot wisata unggulan di Dairi, di antaranya Geosite Silahisabungan dengan Tao Silalahi yang memukau dan kawasan wisata Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo yang memiliki fasilitas bangunan dengan nuansa dan simbol toleransi kerukunan umat beragama, serta Taman Wisata Alam Si Cike Cike yang menonjolkan keindahan dan keasrian alam dipadukan dengan konsep pelestarian alam karena merupakan salah satu hutan suaka alam.
Masih dalam pemaparannya, Bupati Eddy Berutu mengungkapkan bahwa Kawasan Danau Toba menjadi proyek Prioritas Strategis Nasional berdasarkan Perpres No. 18/2020 tentang RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) Tahun 2020-2024.
Sehingga berdasarkan Perpres tersebut, Eddy menyampaikan Pemkab Dairi telah membuat berbagai perencanaan kegiatan sebagai bentuk kontribusi nyata daerah dalam pengembangan Kawasan DPSP Danau Toba.
Di iantaranya dengan memulai perencanaan ekowisata di Desa Silalahi Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi.
“Ke depannya, Ekowisata Silalahi ini akan mendukung Danau Toba sebagai kawasan pariwisata berkelas (High-End) dan berdaya tarik nasional maupun internasional.
Terdapat beberapa potensi yang dapat dikembangkan di Desa Silalahi ini, di antaranya potensi wisata alam perbukitan, wisata alam Danau Toba, dan wisata edukasi pertanian (agrowisata),” terang Eddy Berutu.
Dalam pengembangannya sebagaimana yang telah direncanakan termasuk diusulkan ke Pemerintah Pusat, Bupati Eddy Berutu mengatakan ekowisata di Kawasan Silalahi akan memiliki beberapa atraksi yang dapat dinikmati pengunjung, seperti Kawasan Bumi Perkemahan Silalahi (camping ground), wisata belanja dan kuliner, panggung budaya, serta outbond.
Bupati Eddy Berutu juga menambahkan program agri unggul yang tengah dikembangkan dalam upaya mengembalikan kejayaan Kopi Sidikalang yang sudah tersohor dan mendunia itu dengan berbagai langkah kongkret.
Di antaranya memasyarakatkan minum kopi dengan mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Dairi untuk minum Kopi Sidikalang.
“Termasuk perluasan areal tanaman kopi dengan target 5.000 hektare, membagikan bibit unggul, serta mendukung Koperasi Kopi (CIMATA) dan Yayasan Petrasa dalam upaya pengembangan Kopi Sidikalang,” imbuhnya.
Tak lupa Bupati Eddy juga menegaskan kini Pemkab Dairi juga tengah mengupayakan pengembangan potensi investasi perindustrian yang didominasi industri rumah tangga (home industri) sehingga mampu menghasilkan produk unggulan yang berdaya saing, meliputi industri ulos di Kecamatan Silalahi dan industri pengolahan kopi bubuk dari berbagai merek lokal.
“Salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Dairi melalui Dekranasda, yakni pendampingan dan pembinaan yang berkelanjutan para pengrajin ulos di Silalahi dalam peningkatan nilai tambah tenun ulos dengan konsep eco-fashion. Ulos akan dikembangkan bukan hanya untuk kebutuhan adat, tetapi mengarah kepada fashion dan souvenir yang ramah lingkungan karena sudah menggunakan pewarna alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan,” jelas Eddy.
Diakhir pemaparannya, Bupati Eddy menyampaikan harapannya agar Dubes Lars Bo Larsen dapat berkunjung ke wilayah Kabupaten Dairi termasuk mengundang wisatawan mancanegara dan para investor dari luar negeri khususnya Denmark melihat langsung berbagai potensi luar biasa yang ada untuk dikembangkan.
Terlebih Denmark merupakan salah satu negara yang unggul di benua Eropa dengan teknologi yang dimiliki di bidang pengolahan limbah, energi baru terbarukan termasuk di bidang pertanian.
Eddy juga minta perusahaan-perusaaan Denmark masuk ke sektor pertanian di Dairi, antara lain industri pengolahan jagung dan kopi sertasektor energi baru terbarukan antara PLTA dan Solar.
Eddy juga mengajak para ahli teknologi Denmark membantu mengembalikan kemurnian air Danau Toba dengan pilot project di Kawasan Tao (Danau) Silalahi, yang merupakan bagian Danau Toba.
Setelah melakukan diskusi dan makan siang bersama pada pertemuan itu, Duta Besar Denmark Lars Bo Larsen diajak untuk berkeliling melihat keindahan Kawasan Danau Toba termasuk mengunjungi museum Presiden Pertama RI Ir. Soekarno dan meninjau salah satu dermaga di Kabupaten Simalungun.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Kabupaten Toba Ir. Poltak Sitorus, Wakil Bupati Kabupaten Pakpak Bharat H. Mutsyuhito Solin, Dr, M.Pd, Wakil Rektor IT Del dan perwakilan Badan Otorita Danau Toba (BODT). Termasuk di antaranya Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Dairi Mahadi.
(rhm/aga/wii)