KARO, WAKTUINDONESIA – Dalam upaya melestarikan salah satu budaya tulis berupa aksara daerah Karo, yakni Ornamen Karo Indonesia (OKI) yang merupakan salah satu komunitas usaha sosial (Social Entrepreneur) membagikan kaos bertuliskan aksara Karo kepada ribuan siswa/i SD dan guru yang tersebar di beberapa kecamatan di Tanah Karo, Sabtu (20/3/21).
Pembagian 300 kaos bertuliskan Aksara Karo dilakukan di SD Rumah Berastagi dan SD Rumah Kabanjahe.
“Sedangkan pembagian 1.000 kaos didistribusikan ke enam SD yang tersebar di beberapa kecamatan, di antaranya SD Barus Jahe, SD Seberaya, SD Sumbul, SD Katepul, SD Gunung dan, SD Pergendangen di Kecamatan Tigabinanga.
CEO OKI Liston S. Depari di sela-sela pembagian kaos ornamen aksara Karo tersebut mengatakan dirinya melihat warisan budaya ini masih kurang mendapatkan perhatian yang serius.
Sehingga kita dari keluarga besar OKI ikut serta dan berusaha membangkitkan kembali rasa memiliki dan mencintai terhadap warisannya budaya Karo ini sejak dini melalui generasi muda dan para tenaga pendidik.
Sementara itu penasehat senior OKI Barata Brahmana yang selama ini lebih sering tinggal di Canada dan Singapore juga berpendapat bahwa penggunaan aksara Karo yang merupakan salah satu aset nasional yang perlu tetap dipelihara dan dikembangkan agar tidak punah di tengah kemajuan zaman, salah satu contoh adalah daerah Bali, yang masih dengan bangga mengedepankan nilai-nilai budaya lokal.
Dimana penamaan beberapa jalan di Bali juga masih disertai dengan penggunaan Aksara Bali.
Kegiatan ini akan terus dilanjutkan oleh OKI dengan pembagian tambahan 1.000 kaos Akaksara Karo yang akan dibagikan di SD dan daerah lainnya di Kabupaten Karo pada bulan depan.
Aksara Karo merupakan salah satu warisan budaya Karo yang terancam punah.
Kepunahan warisan budaya tersebut berarti kehilangan salah satu asset atau kekayaan budaya bangsa Indonesia
“Sebagai warga yang mencintai budaya warisan leluhur, maka kita wajib untuk melestarikannya,” ucapnya.
Pada kesempatan itu juga Murnita Kembaren menyampaikan, upaya untuk melestarikan aksara Karo tidak hanya datang dari generasi muda Karo tetapi juga oleh masyarakat lainnya yang mencintai serta ingin mengetahui lebih dalam tentang budaya Karo.
“Ke depan, melalui Komunitas Sahabat Ornamen Karo, kita akan menjadikan OKI menjadi sebuah wadah perkumpulan produktif dan kreatif bagi masyarakat Tanah Karo yang ingin berkontribusi bagi perubahan di Tanah Karo,” pungkas Murnita Kembaren yang merupakan salah satu founder OKI.
(rek/aga/wii)