MESUJI, WAKTUINDONESIA – Pemerintah Kabupaten Mesuji Lampung melalui dinas sosial setempat terus melakukan pendataan penerima bantuan PKH di kabupaten itu.
Tim verifikasi data dari dinas sosial yang dipimpin langsung Kabid PKH Iswantoro bersama Ketua Koordinator PKH Kabupaten Mesuji Asrul terjun langsung ke lapangan didampingi oleh tim kecamatan dan desa, seperti Desa Adi Luhur Kecamatan Pancajaya.
Data penerima bantuan PKH di Mesuji disebut tengah disinkronkan oleh dinas sosial dengan turun ke lapangan mencocokkan satu – persatu NIK Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Kabid Iswantoro mengatakan, pendataan di Desa Adi luhur sampai saat ini sudah 95 persen dengan mencocokkan nomor di NIK, KK dan KTP, data itu akan kita lihat apabila terdapat perbedaan dikeduanya maka data tersebut Invalid dan tidak akan muncul di data pusat sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan bantuan PKH,” kata Iswantoro kepada Waktuindonesia.id, Rabu (31/3/21).
Data di NIK, KK dan KTP yang invalid akan diaktivasi ulang melalui perekaman di disdukcapil.
Iswantoro menambahkan, penerima bantuan program PKH di Kabupaten Mesuji pertama kali dilaksanakan pada tahun 2013 sebanyak 813 orang penerima terbagi di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Mesuji, Mesuji Timur, dan Rawajitu Utara.
“Namun seiringnya waktu berjalan serta spot dari pemerintah setempat serta hasil kerja keras kita semua, penerimaan bantuan PKH mengalami kenaikan kuota secara signifikan menjadi 10.023 penerima di tahun 2021 yang tersebar di tujuh kecamatan se-Mesuji,” ucap Iswantoro.
Namun dari 10.023 penerima bantuan PKH ini dibagi dua kategori, yaitu sasaran utamanya untuk anak yang masih duduk di bangku SD sebesar Rp2.25 ribu / triwulan, jadi total dalam waktu satu tahun sebesar Rp900 ribu.
Kedua, ibu hamil sebesar Rp2,4 juta dalam waktu satu tahun, jadi dalam per triwulan sebesar Rp600 ribu.
“Itu semua dilihat dari jumlah anggota keluarga, sehingga setiap penerima bantuan yang di golontorkan dari pemerintah pusat nilainya berbeda.”
“Dan bantuan tersebut masuk ke rekening masing-masing si penerima dan bisa langsung di cairkan, namun dalam pengambilannya hanya di bank mandiri karena sudah bekerja sama dengan kementerian sosial,” jelasnya.
(fan)