KARO, WAKTUINDONESIA – Tanah Karo, Sumatera Utara (Sumut) dihujani abu vulkanik erupsi Gunung Sinabung, Kamis (13/5/21) malam.
Guguran awan panas guguran bahkan terus mengguyur sejak drkitar pukul 20.37 WIB hingga pukul 21:12 WIB.
Dampaknya, ratusan hektar lahan pertanian warga rusak parah akibat abu vulkanik. Bahkan abu vulkanik menebar wilayah sektor timur tenggara.
Tak sampai di situ, Jumat (14/5) sekitar pukul 13.33 WIB, warga Karo kembali dikejutkan dengan gempa bumi.
Hal ini disampaikan seorang warga Kabanjahe Sateria Kaban.
“Saya sedang berada dalam tumah, tiba-tiba lantai rumah bergetar,” ucapnya.
Sementara dalam siaran Pers BNPB Pusat, Dr Raditya dan Kepala Sub Bidang Direktorat (Kasubdit) Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nias Barat, Hiramo, melaporkan guncangan gempa bumi tersebut sempat membuat masyarakat panik dan keluar rumah.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Nias Barat melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi dan pihak terkait.
Sementara itu, berdasarkan hasil rekaman seismogram Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi tersebut berada pada 0.10 LU dan 96.53 BT di laut pada kedalaman 19 kilometer (km). Dengan kekuatan 7.2 magnitudo.
Adapun apabila ditarik garis lurus, maka jarak pusat gempa tersebut berada pada 141 km Barat Daya Nias Barat, 151 km Barat Daya Nias Selatan, 172 km Barat Daya Nias, 455 km Barat Daya Medan dan 1.339 km Barat Laut Jakarta.
“Menurut BMKG, gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami. Hingga siaran pers ini diterbitkan, belum ada laporan mengenai korban jiwa maupun kerugian materil,” sebut Dr Raditya Jati Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
(rek/wii)