LIWA, WAKTUINDONESIA – Smart Village atau desa pintar merupakan suatu program yang dicanangkan oleh Gubernur Lampung Arinal Junaidi untuk 130 Desa/Pekon yang tersebar di berbagai kabupaten di provinsi Gerbang Sumatera tersebut. Kendati demikian, tujuh desa diantaranya berasal dari Lampung Barat.
Adapun tujuh pekon yang masuk dalam program dimaksud, diberi dana stimulan dimana peruntukannya untuk sarana prasarana penunjang Smart Village.
“Bahwasanya di Lambar ada tujuh pekon yang telah ditetapkan oleh provinsi sebagai Smart Village. Di mana setiap pekonnya dianggarkan oleh pihak Provinsi sebesar 30 juta,” kata Kepala Bidang (Kabid) Penataan Dan Kerjasama Pekon, Desmon Irawan, mendampingi Kadis PMP Lambar, Noviardi Kuswan, Rabu (16/6/21).
Lanjut Desmon, tujuh pekon yang dimaksud diantaranya Pekon Pagar Dewa, Hanakau, Tanjung Raya di Kecamatan Sukau; Pekon Watas Kecamatan Balik Bukit; Pekon Pampangan di Kecamatan Sekincau; Pekon Rigis Jaya di Air Hitam; dan Pekon Trimulyo di Gedung Surian.
Dipilihnya tujuh pekon diatas sebagai Smart Village kata Desmon, ialah untuk mengarahkan masyarakat agar pelayanan maupun administrasi kepada masyarakat cukup selesai di tingkat pekon tanpa harus ke tingkat kabupaten.
“Seperti pelayanan kependudukan yang selama ini terpusat di Disdukcapil, sehingga dengan adanya program smart village segala kaitannya dengan administrasi kependudukan dapat dilayani di tingkat pekon saja,” paparnya.
Masih kata Desmon, kriteria pekon yang ditetapkan mengacu pada Indeks Desa Membangun (IDM) 2021 atau pekon maju dan mandiri.
“Seperti telah terkoneksinya jaringan internet di balai pekon, memiliki website pekon serta telah menerapkan administrasi pemerintahan dan pelayanan berbasis IT, itu beberapa indikatornya,” ujarnya.
Pemangkasan prosedur kepengurusan administari terhadap pelayanan masyarakat yang dinilai efektif dapat dituntaskan dengan Smart Village itu, menurut Desmon, turut dibarengi dengan Bimtek terhadap SDM di pekon terkait sebagai peningkatan kualitas akselerasi.
“Bahkan operator di masing-masing tujuh pekon tersebut sudah dua kali mengikuti bimbingan teknis yg diselenggarakan Dinas PMD provinsi perihal implementasi serta tufoksi Smart Village itu sendiri,” pungkasnya.
(erw/WII)