PRINGSEWU, WAKTUINDONESIA – Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dan Menteri BUMN RI Erick Thohir melakukan kunjungan ke Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung.
Kedatangan dua tokoh penting yang merupakan putra Lampung tersebut dalam rangka jalin silaturahmi dengan tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh agama di Kabupaten Pringsewu, dan Kabupaten Tanggamus, Jumat (18/6/2021) di Gedung Graha KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Pringsewu pukul 16.20 Wib.
Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Bang Zul tersebut dalam sambutannya menyampaikan kerisauannya soal social distrust (ketidakpercayaan sosial).
“Kita dulu dijajah, mengorbankan jiwa raga darah agar merdeka. Merdeka agar bersatu. Jangan gara-gara pilkada, atau pilpres malah terpecah belah persatuan kita,” kata Zulkifli Hasan
Untuk itu, lanjut dia, negara harus berdaulat agar bisa setara dan cita-cita berbangsa keadilan sehingga rakyat Indonesia bisa makmur.
“Semua orang Indonesia ini kan bersaudara, sesama saudara jangan saing memaki, atau menghujat, jadi atmosfernya pengap. Ayo jadi pelopor persatuan jangan sampai terbelah kita saudara setanah air. Saya berharap, tokoh-tokoh ini bisa memperkuat persatuan,” tambahnya.
Sementara itu Menteri BUMN Erick Thohir dalam pemaparannya menyampaikan beberapa program pemerintah dan program di Kementerian BUMN. Yakni Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, dan Indonesia Tumbuh.
“Salah satu program pemerintah menghadapi Covid ini yaitu vaksin gratis, supaya kita mengurangi penularan dan tingkat kematian. Kalau sudah divaksin, insyaallah mengurangi penularan,” kata dia.
Selain itu, pihaknya juga berusaha keras bersama pemerintah untuk memproduksi vaksin buatan Indonesia.
“Insyaallah tahun depan kita punya vaksin sendiri buatan Indonesia supaya ga impor lagi. Kami bersama pemerintah memastikan obat-obatan yang tadinya impor harus bisa dibikin di Indonesia,” lanjutnya.
Kemudian, Indonesia Bekerja yakni usaha pemerintah memberikan program-program bantuan ke masyarakat yang terdampak pandemi Covid , salah satunya dengan program bantuan sosial (bansos) misalnya dengan memberikan subsidi listrik.
Tetapi tentu, tidak cukup di situ karena itu BUMN sebagai lokomotif pembangunan kita ingin hadir dan memastikan bagian dari rakyat sehingga banyak program yang sedang ditawarkan.
“Yakni program kerjasama pertashop dengan pesantren. Saya juga ingin menawarkan program ini di Sumatera dan Lampung bahwa pertashop ini bekerjasama dengan pesantren agar ada keberpihakan ekonomi kepada umat,” timpalnya.
Kemudian, Indonesia Tumbuh yakni bagaimana pemerintah memastikan pendidikan generasi muda.
“Saya berharap, bapak ibu harus jadi bagian terdepan untuk memastikan anak-anak terdidik, naik kelas, soleh. Jadi tidak hanya sekedar merdeka, tapi tidak kita isi kemerdekaannya, ini yang harus kita kembali satukan,” pungkasnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Beberapa pertanyaan dilontarkan dari tokoh agama, tokoh pemuda, dan perempuan. Atto Riyadi, Ketua PDM Pringsewu meminta ada bantuan khusus /modal, dari pemerintah terhadap guru-guru honorer yang notabene selama ini mendapatkan gaji kecil.
Sementara itu, Safrizal Kepala Pekon Pardasuka Selatan meminta agar mata pelajaran PMP (Pendidikan Moral Pancasila), dan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB), bisa dimasukkan lagi dalam kurikulum.
(Rul/WII)