Foto hanya ilustrasi/WAKTUINDONESIA
PRINGSEWU, WAKTUINDONESIA – Keluarga pasien isolasi mandiri di Pringsewu, Lampung, mengeluh lantaran tak kunjung mendapat obat antivirus.
Seorang keluarga pasien yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 asal Kecamatan Pringsewu, DD, Jumat (2/7/21), mengaku beberapa kali mendatangi seorang dokter guna mendapat obat tersebut untuk seorang keluarganya yang tengah menjalani isolasi mandiri lantaran dinyatakan positif covid-19 lima hari sebelumnya.
Sayang, beberapa kali DD meminta obat dimaksud DD tak kunjung mendapatkannya. Selalu kosong. Alsannya, obat antivirus itu terbatas.
“Saya meminta obat anti-virus namun habis kata dokternya stoknya terbatas,” ujar DD.
Dokonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) setempat, dr Ulinoha, menyebut tak semua pasien terkonfirmasi cironavirus memerlukan obat antivirus.
Menurut Kadis Ulinoha, obat anti virus itu domainnya Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) apakah seorang pasien perlu atau tidak diberi obat antivirus.
Karena, lanjutnya, tidak semua pasien covid memerlukan obat antivirus.
“Karena virus bersifat self limiting dises atau dapat sembuh sendiri dengan anti-body, yang perlu diperhatikan masyarakat jangan menjadi dokter untuk diri sendiri nanti malah salah terapi,” jelas Kadis Ulinoha.
Terkait kabar stok obat antivirus yang kosong, Kadis Ulinoha tak menampik.
Bahkan, Kadis Ulinoha menyebut keterbatasan jumlah stok obat antivirus terjadi menyeluruh di seluruh wilayah. Karena banyaknya asumsi yang salah terkait penanganan kasus Covid-19.
“Yang lebih utama adalah peningkatan daya tubuh dengan vitamin dan kalo ada invensi sekunder antibioticlah yang diperlukan,” pungkasnya.
(rul/WII)