LIWA, WAKTUINDONESIA – Kepala Kantor (Kakan) Kementerian Agama (Kemenag) Lampung Barat (Lambar) , Maryan Hasan, menggelar sosilisasi sekaligus bentuk pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kantor Urusan Agama (KUA), Kecamatan Balikbukit, terkait program Revitalisasi KUA, Rabu (22/9/2021).
Diketahui, program Revitalisasi KUA sendiri dilaunching oleh Menag Yakut Cholil Qoumas pada 29 Mei 2021 lalu di Banjar Negara Jawa Tengah (Jateng).
Dikatakan Maryan, sosialisasi itu sebagai upaya tindak lanjut dan sosialisasi program Revitalisasi KUA tersebut.
Dikatakannya, inovasi Menag tersebut akan menyasar 100 KUA seantero nusantara. Di mana enam KUA model yang dilaunching perdana beberapa waktu lalu salah satunya KUA Gunung Sugih, Lampung Tengah (Lamteng).
“Hari ini kami melakukan pembinaan dan sosialisasi Revitalisasi KUA, dan program kerja semacam ini akan kami adakan di seluruh KUA di Lambar,” jelasnya.
Menurut Maryan, sejatinya ada empat tujuan strategis dari revitalisasi KUA, yakni untuk meningkatkan kualitas umat beragama dan memperkuat peran KUA dalam mengelola kehidupan keberagamaan.
“Kemudian untuk memperkuat program dan layanan keagamaan serta yang terahir ialah meningkatkan kapasitas kelembagaan KUA sebagai pusat layanan keagamaan,” terangnya.
Lanjut Maryan, tujuan pembinaan dimaksud utamanya yang dijelaskan pihaknya kepada KUA di Pekon Wates Kecamatan Balik Bukit, mengingat sebagai kepanjangan tangan Kemenag di wilayah kecamatan dalam pelayanan keagamaan.
Dengan demikian, pelayanan prima bagi KUA dapat optimal dengan menerapkan standar pelayanan menggunakan transformasi digital.
“Pada dasarnya program Revitalisasi ialah penyempurnaan standar pelayanan publik pada KUA kecamatan, transformasi digital dan penguatan program, peningkatan kafasitas petugas seperti penghulu dan penyuluh,” paparnya.
“Termasuk upaya peremajaan layout front office, layout balai nikah dan ruang konsultasi,” imbuhnya.
Masih kata Maryan, pihaknya mengamini program Revitalisasi KUA mengingat di era digital bukan saja mengubah administrasi serba tersistem, melainkan pelayanan harus inklude di dalamnya.
“Semoga berkat program ini pelayanan kementerian agama ditingkat bawah semakin optimal, prima dan modern,” tukasnya.
(erw/WII)