GEDONGTATAAN, WAKTUINDONESIA – Kepala Kantor (Kakan) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pesawaran, Wasril Purnawan, menyangkal pemberitaan yang menyebut Kemenag cuek atas pembongkaran bangunan Madrasah Ibtidaiyah Jamiatul Islamiah (MI-JI) yang berada di Desa Teba Jawa Kecamatan Kedondong kabupaten setempat.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kemenag Kabupaten Pesawaran Wasril Purnawan, saat melakukan konferensi pers di Ruang Rapat Kemenag Kabupaten Pesawaran Lampung, Senin (22/11/21).
Menurut Wasril yang juga didampingi Khuzil Afwa Kahuripan mengatakan,m jenis tanggung jawab dan perhatian pemerintah dalam dunia pendidikan banyak bentuknya, salah satunya pemberian Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Dana BOS yang sudah diberikan kepada sekolah-sekolah merupakan bentuk tanggung jawab kami sebagai pemerintah. Dan saya pastikan bahwa pencairan dana BOS itu tidak ada hambatan, apabila ada hambatan dalam pencarian silahkan laporkan kepada kami,” kata dia.
Dirinya juga akan memastikan masyarakat Pesawaran mendapatkan pendidikan yang layak serta pencairan Dana BOS tepat waktu.
“Hal itu sudah kami pastikan, namun jika ada informasi keterlambatan terkait dana bos kami selaku pengemban amanah pendidikan dan keagamaan tolong diingatkan,” ujar dia.
Sementara itu, menurut Muawanah Kepala Madrasah Ibtidaiyah Jamiatul Islamiah (MI-JI) Teba Jawa berita yang beredar yang menyatakan Kemenag tidak perduli itu tidak benar.
“Diberita itu menyampaikan Kemenag tidak perduli itu hoax, sebaliknya kami sangat bersyukur dengan adanya Kementerian Agama yang kompeten, yang selalu melindungi kami selaku Kepala Madrasah termasuk guru-guru Madrasah, Kementerian Agama sangat Perduli dengan kami dalam hal apapun,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Masyarakat Desa Tebajawa Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran ramai-ramai mendatangi Madrasah Ibtidaiyah Jamiatul Islamiyah (MI-JI) di desa setempat, Minggu (21/11/2021).
Hal itu mereka dilakukan guna membongkar atap MI-JI yang sudah lapuk, dan dikhawatirkan atap dari sekolah yang merupakan satu-satunya aset pendidikan di desa itu akan runtuh menimpa para siswa.
Menurut, Kepala Desa Teba Jawa Amrulloh bersama Pemerintahan Desa dan Komite sekolah MI-JI mengatakan, sudah bertahun-tahun sejak sebelum dirinya mejadi Kepala Desa Teba Jawa bahwa telah mengajukan proposal ke Kementerian Agama Kabupaten Pesawaran namun tak kunjung ada respon.
(Apr/WII)