GEDONG TATAAN, WAKTUINDONESIA – Tokoh masyarakat Kabupaten Pesawaran, Erland Syofandi, menyayangkan terkait adanya pemberitaan keluhan warga Desa Kebagusan yang mempertanyakan Prona Sertifikat, mereka yang tak kunjung selesai bahkan berkas yang telah mereka kumpulkan dikembalikan oleh pihak desa setempat.
Menurut Erland Syofandi, keluhan masyarakat Desa Kebagusan mesti menjadi perhatian serius bagi pemerintah desa setempat agar tidak menjadi kekecewaan masyarakat terhadap pemimpin desa nya.
“Kita semua ini adalah masyarakat, sehingga kalau ada yang mengeluhkan tentang pelayanan ataupun kebijakan pemerintah itu akan menjadi perhatian kita semua, saya berharap kepada Pemerintah Desa Kebagusan, agar permasalahan ini dapat segera diselesaikan, tentunya dengan cara yang baik untuk masyarakat itu sendiri,” kata dia, Selasa 25 Januari 2022.
Dirinya juga mengajak, para warga yang merasa dirugikan untuk melaporkan kepada penegak hukum, terkait uang yang mereka setorkan saat mengurus Prona Sertifikat namun saat ini uang tersebut tidak mereka kembalikan kepada warga.
“Jika merasa dirugikan saya rasa warga harus lapor kepada penegak hukum, karena bisa saja itu ada pelanggaran hukumnya, karena kalau misalkan itu ketentuannya gratis tapi malah ada biayanya sangat mungkin itu pungli, jadi saya rasa warga memang harus laporkan permasalahan ini,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Sejumlah warga Desa Kebagusan Kecamatan Gedong Tataan mempertanyakan kelanjutan program Prona Sertifikat Tanah milik mereka yang hingga kini tidak juga selesai.
Menurut keterangan beberapa warga setempat, berkas pengajuan yang telah diajukan kini dikembalikan kepada warga, karena pihak Desa Kebagusan tidak mampu menyelesaikan pembuatan sertifikat tersebut.
Menurut keterangan salah satu warga setempat yang enggan namanya disebutkan, mengatakan, meski berkas pengajuan telah dikembalikan, namun uang yang diminta oleh pihak Desa Kebagusan ketika ingin mengurus prona tersebut tidak lagi dikembalikan kepada warga. (WII)