5 Buku Surat untuk Diriku Tambah Koleksi Dispersip Kabupaten Lampung Barat

  • Bagikan

LAMPUNG BARAT, WAKTUINDONESIA – Lima buku berjudul Surat untuk Diriku menambah koleksi buku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Lampung Barat.

Buku berjudul Surat untuk Diriku itu digagas Dona Sabatina.

Buku tersebut diserahkan langsung oleh Dona Sabatina kepada Plt Kepala Dispersip Kabupaten Lampung Barat, Syafaruddin, Senin, 31 Januari 2022.

Plt Kadis Syafaruddin memastikan bakal menjaga dan menggunakan buku tersebut untuk kepentingan publik.

Terutama dalam menjalankan komitmen Bupati Kabupaten Lampung Barat dalam menjadikan Kabupaten Lampung Barat sebagai kabupaten literasi.

“Terimaksaih bukunya, kami akan jaga dan gunakan buku ini untuk kepentingan umum, terutama dalam menciptakan minat baca di Kabupaten Lampung Barat sesuai dengan komitmen bupati sebagai Kabupaten Literasi,” katanya.

Syafaruddin juga mengatakan dengan diserahkan buku tersebut, kini Dispersip setempat memiliki koleksi buku bacaan sebanyak 30.848 eksemplar dengan judul sebanyak 10.282.

Buku-buku itu, lanjutnya, selain menjadi koleksi diperpustakaan setempat juga tersebar di lamban baca dan 15 becak motor (Bentor) perpustakaan keliling di 15 kecamatan.

Dia berharap, akan ada lagi penulis-penulis asli Kabupaten Lampung Barat yang menitipkan karyanya di pihaknya sebagai perpanjangan tangan untuk terciptanya kabupaten literasi.

“Dona Sabatina merupakan generasi muda yang peduli akan litersi di Lampung Barat. Penyerahan buku ini sesuai dengan UU No 13 tahun 2018 Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam, di mana sang penulis atau pencipta karya berbentu buku atau video maupun gambar diwajibkan menyerahkan hasil karyanya di perpus terdekat,” pungkasnya.

Sementara itu, Dona Sabatina yang juga berprofesi sebagai seniman dari gerakan seniman masuk sekolah yang tergabung dalam Sanggar Seni Gawi menceritakan proses pembuatan buku Cerita Untuk Diriku. Dimana, dalam pembuatan buku tersebut membutuhkan waktu selama dua bulan.

BACA JUGA:  Pererat Silaturahmi, Ini yang Dilakukan Para Ustadz dan Santri Ponpes Miftahul Khoer II, Bersama Warga

Selain itu, pihaknya juga menegaskan bahwa isi buku merupakan cita-cita, harapan dan keinginan dari 15 anak-anak didiknya di SDN 1 Sidomulyo, tempat dirinya menjalankan tugas sebagai seniman masuk sekolah.

“Ini bukan buku saya, saya di sini sebagai seniman dari program gerakan seniman masuk sekolah di mana saya mengajak anak-anak untuk menulis buku, ini buku yang ditulis bersama,” katanya.

Dona juga mengatakan, dari 15 anak yang dilibatkan dalam penggarapan buku tersebut merupakam siswa dan siswi yang duduk di jenjang kelas III – V.

Surat Untuk Diriku, lanjut Dona, merupakan surat ungkapan ke-15 anak untuk masa depannya yang dikemas melalui buku. Dengan harapan, 10 atau 15 tahun ke depan mereka kembali membaca buku ini seperti dikirim surat dari masa lalu. (WII)

  • Bagikan