Penyaluran Bantuan Sosial Program Sembako Tuai Polemik

  • Bagikan

GEDONG TATAAN, WAKTUINDONESIA – Pembagian bantuan program sembako yang diberikan secara langsung tunai oleh PT Pos Indonesia diduga menimbulkan banyak polemik, salah satunya berpotensi menimbulkan kerumunan yang akan menjadi cluster penyebaran Covid-19.

Berdasarkan pantauan media ini, ratusan warga Kecamatan Gedongtataan antre di Kantor Pos kecamatan setempat. Salah satu warga Desa Cipadang yang enggan disebutkan namanya menyebut, dia harus antre berjam-jam guna mengambil bantuan tunai senilai Rp600 ribu.

“Kami harus antre karena memang pembagiannya hanya di satu lokasi, melalui kantor Pos Kecamatan Gedongtataan,” kata dia, Jumat 25 Februari 2022.

Selain berpotensi menimbulkan kerumunan, metode pembagian dana tunai itu juga dimungkinkan menjadi ajang pungli bagi oknum yang tidak bertanggung jawab sesuai dengan temuan yang ada di lapangan.

“Sebelumnya kan program ini memang untuk pembagian sembako bagi masyarakat yang masuk dalam kategori Keluarga Penerima Manfaat atau KPM dari kementerian sosial,” katanya.

“Yang saya tanyakan, apakah ada aturan tentang pemberian sukarela, karena kami dapat surat dari aparatur desa untuk pengambilan ke kantor pos, dan pak RT bilang nanti kalau sudah dapat duitnya suruh ngasih sukarela, emang seperti itu apa,” sesalnya.

Sementara saat dikonfirmasi, Kepala KCP PT Pos Gedong Tataan Darti berkilah bahwa penyaluran sudah sesuai prokes, dan meskipun berkerumun namun tetap berjarak, tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

“Aman kok mas, kita sudah sesuai prokes, kita banyak yang ngawal dan di bantu langsung oleh Bupati Pesawaran juga dan ada pihak Polsek dengan pol PP juga yang berjaga,” kilahnya.

Hal ini tentunya sangat disayangkan apalagi Kecamatan Gedong Tataan masuk ke zona merah Covid-19 dan harus ada evaluasi terkait pembagian bansos ini.

BACA JUGA:  Hiburan Organ Tunggal di Pesawaran Makan Korban, 1 Meninggal

(WII)

 

  • Bagikan