Sepanjang 2024, Dinkes Pesawaran Catat Ada 15 Kasus HIV

  • Bagikan
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran, Chris Manurung/Foto: Ist

WAKTUINDONESIA – Sepanjang tahun 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pesawaran mencatat sebanyak 15 kasus baru HIV di kabupaten setempat.

Kendati demikian, tidak semua pasien tersebut memilih menjalani pengobatan di Kabupaten Pesawaran.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran, Chris Manurung, mengatakan bahwa sebagian pasien justru memilih berobat ke luar daerah, seperti ke Pringsewu.

“Alasan utama mereka adalah menjaga privasi. Karena pasien merasa identitas mereka lebih terjaga jika berobat di luar Pesawaran, hal ini berkaitan erat dengan stigma yang masih sangat tinggi terhadap penderita HIV,” kata dia, Jumat 24 Januari 2025.

Namun, Chris memastikan bahwa seluruh pasien HIV yang berobat di fasilitas kesehatan di Bumi Andan Jejama merupakan warga ber-KTP Pesawaran. Menurutnya, masyarakat terhadap HIV masih menjadi tantangan.

“Rasa takut dan malu sering kali membuat pasien enggan memeriksakan diri, bahkan ketika mereka berada dalam kelompok berisiko tinggi,” ujarnya.

“Akibatnya, mereka bisa menularkan virus kepada pasangan, stigma ini harus kita hapus agar pasien berani memeriksakan diri dan menjalani pengobatan,” timpalnya.

Data dari Dinas Kesehatan Pesawaran menunjukkan bahwa kasus HIV masih didominasi oleh kelompok Lelaki Seks Lelaki (LSL). Rentang usia pasien baru tahun ini berkisar antara 20 hingga 45 tahun.

Dirinya menjelaskan, bahwa pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka penyebaran HIV. Di antaranya adalah meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, bidan, farmasi, dan analis kesehatan.

“Selain itu, Dinas Kesehatan melalui UPT Puskesmas rutin mengadakan penyuluhan tentang HIV di masyarakat dan sekolah, serta melakukan screening HIV pada ibu hamil dan pasien TBC,” jelasnya.

Dirinya juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat untuk mencegah HIV, dirinya mengingatkan agar masyarakat menghindari hubungan seksual di luar pasangan resmi, menggunakan kondom jika berhubungan dengan pasangan berisiko, tidak menggunakan narkoba, dan menjalani pola hidup sehat.

BACA JUGA:  Bupati Dendi Terima Safari Ramadhan Pemprov Lampung

“HIV sebenarnya bisa dicegah jika masyarakat memiliki kesadaran dan kepedulian yang tinggi. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita bisa melindungi generasi mendatang dari bahaya HIV,” pungkasnya.

(WII)

  • Bagikan