Dampak Kasus Positif Corona di Lambar, KMB Tatap Muka di 2 Sekolah Dihentikan Sementara

  • Bagikan

LIWA, WII – Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka atau luring di dua satuan pendidikan di Fajarbulan, Kecamatan Waytenong Kabupaten Lampung Barat (Lambar) dihentikan sementara lantaran kasus positif corona.

Sejatinya, hasil tracing gugus tugas Lambar, Senin (31/8), rapid test, terhadap kontak erat dengan seorang murid yang terkonfirmasi positif corona, termasuk di sekolah tersebut non-reaktif.

Namun, kebijakan menghentikan sementara KBM luring ditempuh lantaran satuan pendidikan itu tak mau ambil risiko.

Menurut, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Lambar, Bulki Basri, meliburkan sementara KBM tatap muka di dua sekolah itu merupakan kebijakan kepala sekolah masing-masing.

Ia juga membenarkan jika hasil rapid test terhadap sejumlah orang yang sempat kontak dengan seorang siswa yang terkonfirmasi positif corona di sekolah itu non reaktif.

BACA: •  1 Perempuan di Lambar Positif Corona, Kadis Paijo: Baru dari Cimahi 

   • Positif Corona di Lambar Bertambah 2, Kini 3 Kasus 

“Saya juga telah mengeluarkan surat edaran, himbauan hari ini ditujukan ke semua kepala sekolah satuan pendidikan di Lambar, terkait memperketat SOP KMB tatap muka,” ujar Kadis Bulki, saat dihubungi Waktuindonesia.id di Liwa, Senin (31/8).

Menurutnya, satuan pendidikan dan wali murid sejatinya berkomitmen bersama memperketat protokol kesehatan.

“Kepala sekolah dah guru harus lebih mengawasi muridnya. Demikian pula orang tua agak melapor ke satuan pendidikan jika telah melakukan pepergian ke liar daerah, utamanya Lampung,” kata dia.

BACA JUGA: Bupati Parosil Terbitkan Rekomendasi Sekolah Tatap Muka, tapi Ingat! ada 2 Catatan

Sementara, menurut Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum dan Penilaian di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lambar, Suryadi, tak menampik KMB tatap muka di dua sekolah di bawah naungan Disdikbud diliburkan atau dihentikan sementara.

BACA JUGA:  Imbau tak Mudik dan Shalat Idul Fitri di Rumah, Ini Perintah Bupati Parosil kepada Pemdes

“SDN1, 2 Fajar Bulan… belajar di rumah/daring,” katanya melalui WhatsApp.

Diketahui, gugus tugas Lambar hari ini melakukan rapis tes kepada setidaknya 19 orang di SDN 1 Fajar Bulan. Hasilnya, semua non-reaktif.

Rapis test yang dilakukan itu adalah terhadap orang yang kontak erat dengan seorang murid yang terkonfirmasi positif corona berdasarkn test swab yang keluar Minggu (30/8) sore.

Seorang murid tersebut terkonfirmasi corona setelah tim gugus tugas lakukan tracing pada Sabtu (29/8) terhadap pasien corona seorang perempuan yang sempat melakukan perjalanan ke Cimahi Jabar.

Tak hanya itu, hasil swab ibu pasien juga terkonfirmasi positif covid-19.

Diberitakan sebelumnya, Kasus positif corona virus dissaese 2019 (covid-19) di Kabupaten Lambar bertambah dua orang, Minggu (30/8).

Kepala Dinas Kesehatan Lambar, Paijo selaku juru bicara tim gugus tugas percepatan penanganan covid-19 saat dihubungi via telepon selulernya, Minggu (30/08/20) mengatakan, kedua orang itu merupakan keluarga dari pasien asal Kelurahan Pajar Bulan, Kecamatan Way Tenong yang sebelumnya dinyatakan positif di Rumah Sakit (RS) Handayani, Kota Bumi. Yakni, anak dan ibu dari pasien tersebut dinyatakan positif berdasarkan hasil swab yang keluar sore ini.

“Ada dua orang yang positif berdasarkan hasil swab yang kita lakukan kemarin. Dimana, kita sebelumnya melakukan tracking terhadap 29 orang yang berkontak erat dengan pasien positif. Dari 29 orang, terdapat empat orang reaktif dan kita lakukan swab, dua di antaranya menunjukan hasil positif covid-19,” katanya.

Paijo mengatakan, bahwa kedua orang tersebut merupakan ibu dan anak kandung dari pasien sebelumnya. Dimana, sang anak masih menganyam pendidikan sekolah dasar (SD). Tepatnya, masih duduk dibangku kelas satu disalah satu sekolah di Pajar Bulan.

BACA JUGA:  Lagi! Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Lambar Bertambah 16 Kasus

“Ibu dan anak dari pasien hasilnya positif covid, meski mereka tanpa gejala. Saat ini telah dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah,” katanya.

Dimana, lanjut Paijo, pasien yang sebelumnya dirawat di RS Handayani juga telah diperbolegkan pulang. Dimana, Tim Gugus telah melakukan penjemputan terhadap yang bersangkutan.

“Jadi mereka akan melakukan isolasi mandiri di rumah bertiga dengan pengawasan dari tim gugus tugas dan pihak kelurahan. Kondisi mereka bagus, yang tadinya dirawat juga sudah pulang,” katanya lagi.

Paijo mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan tracking terhadap kedua orang tersebut. Dimana, sang anak sebelumnya juga mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah.

“Dari kemarin saya sudah kordinasi dengan Disdik langsung dengan kadis untuk membahas langkah yang akan dilakukan, terutama pada sang anak yang masih sekolah. Kita akan lakukan tracking terhadap orang yang kontak erat dengannya. Kita juga telusuri aktifitas lain, apakah memang dia mengikuti kegiatan lain, seperti mengaji di TPA,” katanya.

(esa/WII)

  • Bagikan