KARO, WAKTUINDONESIA — Camat Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo, Leonard Bastian Girsang mengapresiasi warga Desa Sumbul Kecamatan Kabanjahe yang secara mandiri mendemostrasikan cara pencegahan resiko keracunan pestisida oleh Gerakan Masyarakat Petani Atasi Racun (Gempar) yang dipandu Eka Lestari Mahyuni dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, Selasa (29/09)
Camat Kabanjahe Leonard Girsang mengatakan, penerapan Gempar oleh warga petani Desa Sumbul merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan, dimana Gerakan Masyarakat Petani Atasi Racun merupakan langkah awal menuju Petani sehat dan ramah lingkungan.
Selain sangat sederhana, bahan bakunya gampang diperoleh dari limbah-limbah hasil panen petani, ditambah lagi warga diberi pemahaman melalui edukasi dan koordinasi yang intens dari ahlinya.
“Kita berharap agar nantinya petani diwilayah kecamatan Kabanjahe juga mengikuti langkah-langkah dari desa Sumbul yang menerapkan sistem Gempar tersebut, selain mengurangi bahaya racun dapat meningkatkan kesuburan tanah itu sendiri,” jelas Leonard Girsang.
Ditambahkan Leonard, dengan sudah di launchingnya kegiatan Gerakan Masyarakat Anti Racun, beralih dari pestisida kimia ke pupuk Organik. Semoga masyarakat petani Karo mengikuti langkah-langkah yang diterapkan Gempar.
“Kami pihak pemerintah kecamatan sangat berterima kasih kepada Mahyuni beserta Tim dalam mengedukasi Petani Karo khususnya warga desa Sumbul, semoga kedepannya kegiatan ini dapat ditebar di seluruh Kabupaten Karo sehinga Aksi Gempar benar-benar menggemparkan Petani Karo dalam hasil bercocok tanam setelah mengunakan pupuk Organik,” pungkas Camat.
Aksi Gempar Petani desa Sumbul tersebut dinotori oleh fakultas kesehatan masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan dan dari tim pelaksana Eka lestari Mahyuni, Hamdayani Harahap, Prof Urip Harahap serta Nurmaini.
(rek/wii)