BAITO, WAKTUINDONESIA – Selain terkait pungutan Rp400 ribu per hektar, terungkap ulah Kelompok Koprasi Hutan Jaya Lestari (KHJL) Desa Ahuangguluri, Kecamatan Baito Kabupaten Konawe Selatan saat pihak Kecamatan Baito, menggelar pertemuan dengan kolompok itu.
Diketahui, pertemuan digelar di kantor Kecamatan Baito, Rabu (13/01/2021).
Pertemuan dipimpin Camat Baito, Hariyanto Liambo; Ketua KHJL Kecamatan Baito, Haris; Kades Baito, Ansarulah; Kades Ahungguluri, Sukirno dan pihak aparat kepolisian.
BACA: Ada Pungutan Rp400 Ribu per Hektar di Kelompok KHJL, Ketua Abad: Itu Kesepakatan
Dalam pertemuan itu, lahan garapan KHJL menimbulkan pertanyaan warga desa tetangga, Baito.
Sebab, sebab sebagian besar lahan yang dikuasai KHJL disebut masuk peta wilayah Pemerintahan Desa Baito.
Mirisnya, anggota kelompok KHJL dinilai merusak tanaman jangka panjang warga Desa Baito.
Seorang warga Baito, Suriyatman, mengaku tanamannya telah ditebang pihak kelompok KHJL.
“Yakni pohon kemiri sebanyak kurang lebih 30 pohon,” ujarnya.
Kades Ansarulah menyebut lahan yang dikuasai KHJL digarap tanpa melalui konfirmasi kepada dirinya. Bahkan kegiatan KHJL merusak tanam warganya.
“Pihak kelompok KHJL main serobot tanpa melakukan koordinasi kami selaku pemeritah Desa Baito,” ujarnya.
Sementara komposisi anggota kelompok KHJL adalah warga Desa Ahuangguluri.
Sementara, Ketua KHJL Baito, Haris mengaku pihaknya tidak pernah memerintahkan anggota kelompok KHJL untuk melakukan penebangan pohon, apa lagi pohon tersebut merupakan tanaman masayarakat.
Terkait tarikan dana Rp400 ribu per hektar dari anggota kelompok KHJL, Haris memastikan tak diperbolehkan.
“Dan kami tidak benarkan jika anggota kelompok KHJL saat menggarap lahan warga dipungut biaya setiap anggota kelompok sebesar Rp400 ribu per hektar,” ucap Haris.
Ia memastikan pungutan itu bukan tanggung jawab KHJL Kecamatan Baito. “Pungutan itu tidak resmi,” ujarnya.
Di lain pihak, Camat Baito Hariyanto meminta kelompok KHJL Ahuangguluri agar warga Desa Baito yang telah dirusak tanamanya agar disertakan dalam kelompok KHJL.
“Kelompok KHJL Ahuangguluri berkoordinasi dengan warga Baito yang tanamannya dirusak diikutsertakan dalam kelompok KHJL,” katanya.
Laporan: Derlin Porende