Ayah Pasien Isolasi di RS Mengaku Diminta Rp7 Juta Jika Ngotot Pulangkan Anaknya

  • Bagikan

PRINGSEWU, WAKTUINDONESIA – Ayu HK (18) warga Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu, Lampung, harus menjalani isolasi selama 14 hari di salah satu rumah sakit (RS) di Bandarlampung lantaran dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Ia sebelumnya mengaku mengurus almarhumah ibunya, Siti R (48) saat dirawat di RSUAM Bandarlampung selama dua pekan, terhitung sejak 16 Januari dengan riwayat penyakit stroke ringan dan diabetes.

Siti disebut rujukan dari RSUD Pringsewu.

Dikatakan Ayu, selama dua minggu di dalam ruang perawatan, ibunya dipindahkan ke ruang isolasi pada 22 Januari karena disebut positif Covid-19.

Ia juga mengakui turut menunggu di ruang isolasi karena ibunyà stroke.

Setelah itu, kata Ayu, pada tanggal 26 Januari, Ia baru diswab tes.

Hasilnya keluar sehari kemudian dan dinyatakan terkonfirmasi positif virus dilaporkan pertama muncul di Wuhan, Hubei, Cina itu.

“Padahal dari awal sebelum ibu saya meninggal sampai sekarang di ruang isolasi ini saya gak ada keluh sama sekali,” aku Ayu.

“Tapi pas saya tanya positif itu, saya tidak ditunjukkan surat penjelasan apapun yang mendiagnosa saya kena Covid-19,” kata Ayu saat dihubungi melalui sambungan telephon di ruang isolasi itu, Minggu ( 31/1) malam.

Karena kondisi ibunya melemah, pada Jumat (29/1) Siti meninggal dunia karena penyakit jantung. “Dan dimakamkan keesokan harinya tanggal 30 Januari di TPU Pekon Mulyorejo,” katanya.

Sementara Hartadi, ayah Ayu mengatakan, sebelum jenazah istrinya diambil, ia menemui perawat yang yang bertugas di ruangan isolasi rumah sakit tersebut.

Ia menanyakan anaknya, Ayu, diperbolehkan pulang atau tidak.

“Pada saat itu, saya tanya ke perawat, anak saya si Ayu bisa saya bawa pulang apa enggak. Perawat itu bilang, Ayu harus diisolasi di RS. Kalau memang tetap mau dibawa pulang bisa, tapi harus nebus Rp7 juta buat obat-obatnya,” jelas Hartadi saat dihubungi via telepon.

BACA JUGA:  LPA Tubaba Kutuk Persetubuhan Anak di Bawah Umur

Hardi mengaku merasa janggal atas permintaan itu. Ada angka Rp7 juta.

“Ya ini kan aneh. Kalau memang anak saya kena Covid-19 ya kan harusnya diisolasi, bukan malah rumah sakit minta tebusan uang Rp7 juta. Lah saya ini mau dapat uang dari mana,” pungkas.

Belum ada keterangan resmi dari pihak RS tempat Ayu diisolasi terkait maksud Rp7 juta untuk menebus obat tersebut.

(nrl/WII)

Update:

BERITA BERIKUTNYA: Penjelasan RSUAM Terkait Rp7 Juta jika Ngotot Pulangkan Pasien Isolasi

  • Bagikan