LIWA, WAKTUINDONESIA – Berdasarkan data yang BPBD Lampung Barat (Lambar), Kecamatan Balik Bukit dinyatakan masuk kategori zona merah, yakni dengan kriteria resiko tinggi penyebaran covid-19.
Menyusul Kecamatan Pagardewa dengan status zona oranye.
Dua kecamatan itu menjadi zona merah dan oranye menyusul bertambahnya enam kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Enam pasien itu berbagi angka di dua kecamatan tersebut, masing-masing tiga kasus.
Informasi bertambahnya warga Lambar terpapar virus asal Wuhan, Hubei, Cina itu dijelaskan Satgas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Bidang Komunikasi Publik pada Dinas Kesehatan Lambar, Erna Yanti, saat dihubungi waktuindonesia.id, Rabu (28/4/2021).
“Hari ini kasus Covid-19 bertambah enam kasus, tiga diantaranya berada di kecamatan Balik Bukit dan tiga lainnya warga Kecamatan Pagar Dewa,” kata dia.
BACA JUGA: Kecamatan Ibukota Lambar Zona Merah Covid-19, Ini Dasar Penetapan Zonasi
Adapun ketiga warga Balikbukit dinyatakan positif setelah sebelumnya ditelusuri dengan swab test.
“Untuk ketiga pasien di Balik Bukit satu diantaranya tidak mempunyai riwayat keluar daerah, namun ada kegiatan perkantoran yang berinteraksi dengan masyarakat. Satu lainnya juga tidak ada riwayat perjalanan keluar daerah hanya saja pasien tercatat bekerja di salah satu provider telekomunikasi. Terakhir, satu diantaranya, hasil tracing terkonfirmasi sebelumnya,” jelasnya.
Sedangkan tiga terkonfirmasi di kecamatan Pagar Dewa diketahui hasil tracing.
“Saat ini masing-masing medis di Kecamatan terkait sedang melakukan tracing tindak lanjut, kini ke enam warga tersebut dilakukan isolasi dengan pengawasan ketat,” tambahnya.
Erna pun menghimbau, dengan bertambahnya enam kasus baru tersebut menjadi alarm untuk semakin taat menjalankan Prokes dan himbauan pemerintah. Sementara itu, sejak pandemi berlangsung sejak 2020 lalu total terkonfirmasi menjadi 563 kasus, 557 kasus lama, selesai isolasi 506 dan 22 diataranya dinyatakan meninggal dunia.
“Pandemi ini belum usai, kita harus waspada dan berikhtiar dengan taat prokes, walau sudah ada vaksin bukan berarti kita sepelekan, virus ini nyata adanya,” pungkas dia.
(erw/WII)