GEDONGTATAAN, WAKTUINDONESIA – Dalam upaya menurunkan angka stunting, Pemerintah Kabupaten Pesawaran bentuk 43 desa yang berfokus pada kondisi gizi kronis anak.
Hal tersebut berdasarkan pertemuan rembuk Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran pada (6/5/2021) yang dibuka oleh Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona melalui Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Marzuki Ali dan dihadiri oleh Sekretaris Komisi IV DPRD Pesawaran Aria Guna.
“Untuk kriteria desa yang akan menjadi lokasi fokus percepatan penurunan stunting adalah desa yang memiliki kasus tertinggi dan desa dengan sanitasi kurang memadai serta desa yang belum ODF (Open Defecation Free),” ujar Marzuki, Selasa (18/5/2021).
Untuk diketahui, stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam rentang waktu yang cukup lama.
Menurutnya, rembuk tersebut sangat penting di lakukan Pemkab Pesawaran untuk memastikan terjadinya integrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting secara bersama – sama antara OPD Penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non pemerintah dan masyarakat.
“Pemkab secara bersama-sama akan melakukan konfirmasi , sinkronisasi dan sinergisme hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan dari OPD Penanggung jawab layanan di kabupaten dengan hasil perencanaan partisipatif masyarakat yang di laksanakan melalui musrenbang kecamatan dan desa dalam upaya penurunan stuntingdi lokasi prioritas atau Desa lokasi fokus penanganan stunting,” ujar dia.
Lebih lanjut, Ia mengatakan nantinya program tersebut akan dimuat dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun berikutnya.
“Peran BAPPEDA sangat penting untuk menyampaikan apa dan bagaimana kegiatan rembuk stunting kepada seluruh OPD penanggung jawab layanan agar program penurunan stunting bisa terintegrasi,” katanya.
Ia menuturkan, penanganan stunting bukan hanya tugas Dinas Kesehatan saja tetapi OPD lain dan lintas sektor lainnya juga ikut terlibat.
“Saya berharap kepala Dinas Kesehatan untuk lebih fokus pada evaluasi dan pembiayaan di daerah dengn tetap melibatkan lintas sektor dan untuk OPD diharapkan bisa lebih pro aktif untuk mempercepat penurunan stunting,” tuturnya.
Marzuki menyebut program pembuangan limbah dan tempat sampah oleh OPD terkait perlu diadakan karena sanitasi lingkungan sarana dan prasarana kesehatan lingkungan yang tidak baik menyebabkan tingginya angka stunting.
“Selain itu Dinas ketahanan pangan harus memastikan ketahanan pangan di tingkat keluarga bahwa bayinya nanti akan mendapatkan asupan gizi yang baik dari sumber makanan dan buah – buahan,” ungkapnya.
“Kita juga berharap kepada pemerintah Desa dengan dana desanya untuk memperhatikan sarana dan prasarana yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita di desa, begitu juga dengan OPD – OPD Lainnya harus berbagi peran,” timpalnya.
Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menurunkan dan mencegah angka stunting sehingga Kabupaten Pesawaran bebas stunting.
“Untuk itu mari kita bersama – sama berupaya terutama di Desa Lokasi fokus stunting tersebut untuk dapat mencegah dan menurunkan stunting sehingga Kabupaten Pesawaran ini menjadi bebas stunting,” tutupnya.
(Apr/WII).