Orkes Gambus dan Nyambai Virtual kembali Digelar di Festival Sekala Bekhak 2021, Ini Caranya

  • Bagikan

Endang Guntoro. Dok Pribadi

LIWA, WAKTUINDONESIA – Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Lampung Barat (Lambar), rencananya akan kembali menggelar orkes gambus dan nyambai dengan metode hybrid concept II, yakni pagelaran virtual yang diinisiasi untuk mengisi Festival Sekala Bekhak ke-7.

Di mana pelaksanaannya menggunakan flatform kanal youtube, serupa dengan pertama kali dilaksanakan 2020 lalu.

Untuk diketahui, Festival Sekala Bekhak adalah perhelatan kebudayaan unggulan Kabupaten Lambar yang rutin diadakan setiap tahun untuk mengangkat dan memeromosikan kekayaan budaya dan potensi pariwisata setempat.

Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Pariwisata, Endang Guntoro, mengatakan kegiatan tersebut sebagai sosialisasi tiga komitmen dan pitu program kabupaten tersebut, Menjadikan Kota Liwa sebagai Kota Budaya.

“Kegiatan ini merupakan upaya mewujudkan, mempromosikan program dan komitmen bapak bupati-wabup, yang dibingkai dengan pagelaran orkes gambus virtual,” kata Endang mendampingi Kepala Disporapar Lambar Tri Umaryani, Sabtu (28/8/21).

Dikatakan, dua seni tradisi dari kebudayaan itu merupakan acara yang ditunggu masyarakat di Festival Sekala Bekhak.

“Orkes gambus dan nyambai tersebut notabenenya menjadi hiburan pada ‘nayuh’ namun dua tahun terakhir ini dilarang untuk dihelat guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, sehingga konsep hybrid menjadi solusi agar kebudayaan masyarakat Lambar tetap lestari,” paparnya.

Rencananya, Festival Sekala Bekhak dimulai minggu pertama September dan puncaknya pada akhir November mendatang.

“Semua kegiatan akan digelar dengan sederhana namun tetap meriah dengan mode secara virtual, yaitu peserta akan mengirim karya dan akan diunggah pada kanal youtube,” paparnya.

Teknisnya kata Endang, sama dengan tahun sebelumnya peserta mengirim karya dan akan diunggah di youtube. Di mana sifatnya hanya pagelaran tanpa mengambil juara atau penampil terbaik.

“Jadi bentuknya pagelaran saja tanpa juara, peserta akan diberi biaya produksi karya, sesuai kemampuan panitia, sementar untuk pesertanya hanya dibatasi hanya 50 peserta saja,” paparnya.

BACA JUGA:  Sukses! Inilah OG Terbaik Virtual Orkes Gambus Tradisional Bumi Sekala Bekhak

Sedangkan materi karya virtual dimaksud lanjutnya, yaitu masing-masing peserta hanya diberikan dua lagu saja diantaranya; lagu dengan irama segata-nyambai (atau bisa lagu ciptaan sendiri) namun dengan lirik lagu yang mengangkat pitu program dan tiga komitmen bupati dan wakil bupati Lambar.

Kemudian, yang kedua ialah lagu pilihan yang ditetapkan oleh panitia (ada enam pilihan lagu), sehingga masing-masing peserta menampilkan dua karya lagu.

“Dan untuk satu sanggar/group hanya boleh mengirimkan saru group sebagai perwakilan, tidak boleh mengirimkan Group A, Group B dan seterusnya seperti yang tahun lalu,” tegasnya seraya mengingatkan.

Selain itu kata Endang, peserta ditantang untuk berkreasi dengan membuat lyrik lagu dengan mengambil tema pitu program dan tiga komitmen, di mana hal tersebut untuk mensosialisasikan program dan komitmen pemimpin setempat kepada masyarakat melalui seni budaya.

“Syarat, petunjuk dan teknis serta link pendaftaran sudah diunggah, bagi masyarakat umum khususnya sanggar yang ingin mengikuti gelaran ini,”terangnya.

Masih kata Endang, dengan mode virtual dimaksud harapannya menjadi pemantik lahirnya karya-karya baru bagi para penggiat seni budaya pertunjukan yang merupakan bagian dari sektor ekonomi kreatif, sehingga akhirnya akan mendatangkan pendapatan bagi para pelakunya.

“Di samping merupakan hobi dan sajian atraksi bagi wisatawan yang berkunjung, seni budaya ini merupakan warisan para pendahulu sehingga wajib kita lestarikan, cintai dan menjadi kebanggaan,” ujarnya.

“Semoga pandemi ini segera berlalu, sehingga kita semua bisa kembali melakukan aktivitas secara normal, termasuk menggelar perhelatan besar yang akan menjadi daya tarik kunjungan serta menjadi hiburan masyarakat Lambar,” harapnya.

(erw/WII)

  • Bagikan