LAMBAR, WAKTUINDONESIA – Rumah Sakit Umum Daerah Alimuddin Umar (RSUDAU) Lampung Barat (Lambar) mengembalikan fungsi ruang bedah yang sempat dijadikan ruang isolasi transisi.
Kebijakan itu diambil menyusul angka pasien terkonfirmasi coronavirus disease 2019 (Covid-19) di kabupaten yang berulang tahun ke-30 pada 24 September 2021 itu menurun sejak Agustus lalu.
Menurut Direktur RSUDAU, Iman Hendarman, Juli lalu jumlah pasien terkonfirmasi coronavirus yang pihaknya tangani tercatat 120 pasien.
Angka itu menurun menjadi 79 pasien pada Agustus.
Jumlah terus menunjukkan penurunan di bulan ini, September. Bahkan lebih dari 100 persen. Tercatat, hingga 23 September, hanya 38 pasien.
“Melihat tren ini maka ruang isolasi transisi kami kembalikan ke fungsi awalnya, yakni ruangan bedah,” kata Direktur Iman.
Pihaknya juga telah melakukan prosedur standar untuk mensterilkan ruangan itu, salah satunya penyemprotan disinfektan selama tiga hari berturut-turut dan penggunaan ultraviolet selama dua hari berturut-turut.
Tak hanya fungsi ruangan, 16 petugas yang semula ditempatkan di ruang isolasi transisi itu juga dikembalikan ke ruang asalnya.
Direktur Imam menyakinkan, ruangan itu benar-benar steril. Karenanya ia mengimbau masyarakat tidak perlu cemas atau merasa takut untuk berobat ke rumah sakit plat merah tersebut.
“Kami telah melakukan beberapa tahapan untuk pengembalian ruangan isolasi transisi ke fungsi awalnya, yakni ruang bedah. Petugas kami juga siap memberikan pelayanan terbaik, ” ujarnya.
Ruang penanganan pasien Covid-19
Setelah ruang bedah dikembalikan ke fungsi semula, di mana ruang penangan pasien coronavirus?
Menurut Direktur Imam, pasien terkonfirmasi Covid-19 akan ditangani di ruang isolasi tekanan negatif.
Di ruangan tersebut kini telah disiapkan ICU khusus Covid-19 dan tiga tempat tidur dilengkapi dengan ventilator dan High Flow Nasal Cannula (HFNC) dan peralatan monitoring.
“Petugas yang kami tempatkan di ruang isolasi tekanan negatif juga berbeda dengan petugas yang memberikan pelayanan di ruangan lainnya, khusus untuk ruang isolasi tekanan negatif itu kami tugaskan sebanyak 16 orang, yang memang telah diberikan pelatihan khusus,” pungkasnya.
(esa/WII)
