Inkonsisten, Kakankemenag Pesawaran Sebut Bangunan MIJI Tak Bisa Direhab Pakai Dana BOS

  • Bagikan

PESAWARAN, WAKTUINDONESIA – Kepala Kantor Kemenag Pesawaran Lampung Wasril Purnawan dinilai memberikan keterangan yang inkonsisten, saat konferensi pers terkait pembongkaran bangunan Madrasah Ibtidaiyah Jamiatul Islamiyah (MIJI) di Desa Teba Jawa Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran oleh warga karena rusak dan membahayakan para siswa, Senin (22/11/21).

Dia justru menyinggung Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Seolah kerusakan itu bisa direhabilitasi sumber BOS.

BACA: Atap Sekolah Lapuk, Ogah Disebut Cuek, Kakankemenag Pesawaran Singgung Dana BOS

Saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Selasa (23/11/21), Wasril mengatakan bahwa kerusakan di MIJI tidak bisa direhab memakai Dana BOS.

Karena, menurutnya, ada bantuan Kemenag yang berbasis anggaran melalui sistem informasi sarana dan prasarana (Simsarpras).

“Ada pemiliharaan dan rehabilitasi melalui Simsarpras, tahun 2017/2018 pernah dianggarkan namun sejak 2019-2021 di Kemenag Pesawaran tidak dianggarkan,” kata dia, Selasa (23/11/21).

Hal ini tentunya tidak sesuai dengan statement Wasril sehari sebelumnya, dia menyebutkan bahwa jenis tanggung jawab dan perhatian pemerintah dalam dunia pendidikan banyak bentuknya, salah satunya pemberian BOS.

Dirinya hanya menjanjikan akan menindaklanjuti masalah yang terjadi di MI Jamiatul Islamiyah dengan melakukan komunikasi dengan rekan-rekan di Kemenag.

“Saya sedang komunikasi dengan kawan-kawan di Kemenag ini apa yang bisa kita bantu di sana, kami juga sedang mengumpulkan Kasi-kasi Pendidikan Madrasah untuk merespon berita itu juga,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Teba Jawa, Amrulloh saat dikonfirmasi menjelaskan, Kepala MI Jamiatul Islamiyyah Muawanah menemuinya untuk meminta bantuan karena bangunan sekolahnya sudah mau roboh.

“Dia (Muawanah) yang datang ke saya untuk dibantu, karena dia bilang ada beberapa Wali Murid yang mau memindahkan anaknya karena khawatir bangunan tersebut roboh,” jelasnya.

BACA JUGA:  Salinan Peta Ini Diburu dalam Upaya Pembebasan Sukapura Sumberjaya

Menurutnya, puluhan siswa yang sekolah disana merupakan warganya dan dengan segala keterbatasan pihak Desa membantu memperbaiki bangunan sekolah itu.

“Seharusnya Kepala MI (Muawanah) ceritakan apa adanya di Kemenag, jangan seolah menyudutkan pihak lain, kami di sini membantu dan peduli dengan nasib para siswa, semua itu juga dikerjakan ikhlas,” sesalnya

“Saya berharap Kemenag memberikan solusi lah agar bangunan itu bisa diperbaiki dengan maksimal, karena sudah sejak lama kami mengajukan permohonan rehab sekolah,” tandasnya.

Sedangkan Kepala MI Jamiatul Islamiyyah saat ingin di konfirmasi terkait tudingannya yang menyebutkan bahwa pemberitaan pembongkaran bangunan Madrasah itu adalah hoax saat dihubungi sempat mengangkat namun ia langsung berpamitan untuk melaksanakan shalat ashar dulu.

Kemudian saat dihubungi kembali tidak mengangkat meski nomor ponselnya dalam keadaan aktif.

BACA: Kemenag Pesawaran Cuek, Masyarakat Teba Jawa Bongkar Atap Madrasah Lapuk

Diberitakan sebelumnya, Masyarakat Desa Tebajawa Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran ramai-ramai mendatangi Madrasah Ibtidaiyah Jamiatul Islamiyah (MI-JI) di desa setempat, Minggu (21/11/2021).

Hal itu mereka dilakukan guna membongkar atap MI-JI yang sudah lapuk, dan dikhawatirkan atap dari sekolah yang merupakan satu-satunya aset pendidikan di desa itu akan runtuh menimpa para siswa.

Menurut, Kepala Desa Teba Jawa Amrulloh bersama Pemerintahan Desa dan Komite sekolah MI-JI mengatakan, sudah bertahun-tahun sejak sebelum dirinya mejadi Kepala Desa Teba Jawa bahwa telah mengajukan proposal ke Kementerian Agama Kabupaten Pesawaran namun tak kunjung ada respon.

(apr/WII)

  • Bagikan